Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Nelayan di Kampung Poumako Mimika, Terpaksa Jual Ikan Harga Murah hingga Perjuangkan Masa Depan Anak

Kompas.com - 07/04/2022, 13:00 WIB
Roberthus Yewen,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Warga Poumako berasal dari Suku Kamoro, Suku Asmat, dan juga warga pendatang dari luar Mimika dan Papua.

Mayoritas kehidupan warga Poumako adalah sebagai nelayan. Melaut menjadi mata pencarian mereka sehari-hari.

Salah satu nelayan asli Suku Kamoro bernama AliJohn Takei bersama keluarganya, secara bergantian mengangkut ikan dengan keranjang dari perahu motornya.

Pekerjaan sebagai nelayan sudah dilakoni oleh Alijohn sejak tahun 2000.

Kepada penadah ikan yang telah menanti di pinggir Pelabuhan Poumako, ikan-ikan itu dijual kiloan.

Baca juga: Curhat Warga Mimika Terdampak Kebakaran ke Wabup, Tak Punya Apa-apa Selain Baju di Badan

Sebagian ikan dijual oleh istrinya di pinggir Pelabuhan Poumako.

“Hampir setiap hari sebagai nelayan dan hasil tangkapan ikan dijual dengan melihat situasi. Ada yang dijual kepada penadah per kilo dan sebagian dijual oleh ibu,” ungkapnya kepada Kompas.com di Pelabuhan Poumako, Distrik Timika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Motor Ditendang dan Diseret ke Hutan, Siswi SMA di Mimika Nyaris Diperkosa, Selamat Berkat Teriakan

Beberapa anak-anak terlihat bergegas meninggalkan laut di Kampung Poumako, Distrik Timika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (06/04/2022).KOMPAS.COM/Roberthus Yewen Beberapa anak-anak terlihat bergegas meninggalkan laut di Kampung Poumako, Distrik Timika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (06/04/2022).

Menurut Alijohn, mereka menangkap berbagai jenis ikan dengan perahu motor.

Ikan hasil tangkapan, yaitu ikan bulanak, ikan mubara, ikan duri, ikan kakap, ikan bandeng, dan lainnya.

Alijohn mengatakan, para nelayan biasanya melaut pada malam hari dan pulang membawa tangkapan pagi hari.

“Tangkapan ikan ini tergantung cuaca di laut dan tergantung air laut. Kalau airnya bagus kami bisa tangkap ikan sampai 2 boks penuh. Kalau air tidak baik, kami bisa dapat setengah boks saja,” tuturnya.

Dia biasanya mendapatkan penghasilan kotor sebesar Rp 1.000.000 jika tangkapan banyak.

Namun, setelah dikurangi biaya membeli bensin, beras, dan kebutuhan sehari-hari di rumah, biasanya hanya tersisa Rp 300.000.

“Sementara saya di Kampung Ayuka, sehingga kalau ke pantai pergi dan pulang mencari ikan harus menghabiskan bensin sekitar 25 liter. Harga bensin kalau di beli di agen dengan harga Rp 200.000. Kalau dibeli melalui pengecer, maka harganya bisa mencapai Rp 250.000,” ucap pria asli Suku Kamoro dari Kokonau ini.

Baca juga: Motor Ditendang dan Diseret ke Hutan, Siswi SMA di Mimika Nyaris Diperkosa, Selamat Berkat Teriakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com