Warga Poumako berasal dari Suku Kamoro, Suku Asmat, dan juga warga pendatang dari luar Mimika dan Papua.
Mayoritas kehidupan warga Poumako adalah sebagai nelayan. Melaut menjadi mata pencarian mereka sehari-hari.
Salah satu nelayan asli Suku Kamoro bernama AliJohn Takei bersama keluarganya, secara bergantian mengangkut ikan dengan keranjang dari perahu motornya.
Pekerjaan sebagai nelayan sudah dilakoni oleh Alijohn sejak tahun 2000.
Kepada penadah ikan yang telah menanti di pinggir Pelabuhan Poumako, ikan-ikan itu dijual kiloan.
Baca juga: Curhat Warga Mimika Terdampak Kebakaran ke Wabup, Tak Punya Apa-apa Selain Baju di Badan
Sebagian ikan dijual oleh istrinya di pinggir Pelabuhan Poumako.
“Hampir setiap hari sebagai nelayan dan hasil tangkapan ikan dijual dengan melihat situasi. Ada yang dijual kepada penadah per kilo dan sebagian dijual oleh ibu,” ungkapnya kepada Kompas.com di Pelabuhan Poumako, Distrik Timika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Motor Ditendang dan Diseret ke Hutan, Siswi SMA di Mimika Nyaris Diperkosa, Selamat Berkat Teriakan
Menurut Alijohn, mereka menangkap berbagai jenis ikan dengan perahu motor.
Ikan hasil tangkapan, yaitu ikan bulanak, ikan mubara, ikan duri, ikan kakap, ikan bandeng, dan lainnya.
Alijohn mengatakan, para nelayan biasanya melaut pada malam hari dan pulang membawa tangkapan pagi hari.
“Tangkapan ikan ini tergantung cuaca di laut dan tergantung air laut. Kalau airnya bagus kami bisa tangkap ikan sampai 2 boks penuh. Kalau air tidak baik, kami bisa dapat setengah boks saja,” tuturnya.
Dia biasanya mendapatkan penghasilan kotor sebesar Rp 1.000.000 jika tangkapan banyak.
Namun, setelah dikurangi biaya membeli bensin, beras, dan kebutuhan sehari-hari di rumah, biasanya hanya tersisa Rp 300.000.
“Sementara saya di Kampung Ayuka, sehingga kalau ke pantai pergi dan pulang mencari ikan harus menghabiskan bensin sekitar 25 liter. Harga bensin kalau di beli di agen dengan harga Rp 200.000. Kalau dibeli melalui pengecer, maka harganya bisa mencapai Rp 250.000,” ucap pria asli Suku Kamoro dari Kokonau ini.
Baca juga: Motor Ditendang dan Diseret ke Hutan, Siswi SMA di Mimika Nyaris Diperkosa, Selamat Berkat Teriakan