Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Ada Saat Ramadhan, Bubur India Buat Warga Semarang Rela Antre Berjam-jam

Kompas.com - 04/04/2022, 21:18 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Puluhan warga Pakojan, Kota Semarang, Jawa Tengah, berduyun-duyun membawa piring ke dapur Masjid Pakojan setelah suara azan Ashar berkumandang.

Mereka antre untuk mendapatkan bubur yang hanya bisa dinikmati ketika bulan Ramadhan.

Bubur tersebut bernama Bubur India. Untuk mendapatkan makanan tersebut, warga Pakojan rela antre berjam-jam.

Baca juga: 5 Titik Pasar Gotong Royong Ramadhan di Surabaya, Bisa Dapatkan Sembako Murah

Bubur tersebut disajikan secara gratis untuk warga setiap bulan Ramadhan.

Bubur tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang dibawa oleh warga Gujarat ke Kota Semarang.

Warga Pakojan, Kota Semarang, Jawa Tengah, antre Bubur India, Senin (4/4/2022).KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf Warga Pakojan, Kota Semarang, Jawa Tengah, antre Bubur India, Senin (4/4/2022).

Sampai saat ini, rasa dan resep yang disajikan Bubur India tak berubah. Hal itu menjadi ciri khas bubur tersebut.

Salah satu warga Pakojan, Taufik mengatakan, sudah menjadi langganan setiap kali Ramadhan.

Baca juga: Mengenal Tradisi Ceng Beng Warga Tionghoa Semarang

Menurutnya, bubur tersebut mempunyai keberkahan tersendiri.

"Saya setiap Ramadhan memang sudah menjadi langganan. Bahkan ini juga saya makan dengan keluarga saya," jelasnya saat ditemui di lokasi, Senin (4/4/2022).

Selain itu, Bubur India mempunyai kasiat yang bisa menghangatkan karena terbuat dari rempah-rempah. Hal itulah yang membuatnya rela antre berjam-jam.

"Jadi selain memelihara tradisi bubur ini juga bisa menghangatkan badan,"katanya.

Menurutnya, Ramadhan tahun ini lebih meriah karena banyak warga yang berani ikut antre. Ramadhan sebelumnya, mayoritas warga masih takut Covid-19.

"Ini jadi terasa banget Ramadhannya. Sudah lebih ramai,"ujarnya.

Baca juga: Pemkot Mataram Larang Peredaran Petasan Selama Ramadhan

Hal yang sama dikatakan Rusli warga Kabupaten Demak. Sejak siang dia sudah berada di lokasi Masjid Pakojan.

"Saya kalau Ramadhan memang sering di sini. Sekalian ziarah ke makam-makam," paparnya.

Setelah dari Masjid Pakojan, dia akan melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Pandanaran dan Soleh Darat.

"Nanti setelah sahur pulang lagi ke Demak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com