Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan Pengelola Kapal Penyeberangan Nunukan–Tawau Malaysia, Merasa Jadi Korban PHP

Kompas.com - 04/04/2022, 14:35 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah kapal penyeberangan NunukanTawau Malaysia di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan Kalimantan Utara, masih nihil penumpang memasuki hari ke-4 dibukanya jalur perbatasan RI–Malaysia.

Padahal, sebelum pandemi Covid-19 terjadi, kapal-kapal tersebut selalu ramai penumpang.

Bahkan dalam sehari, sebanyak lima unit kapal dengan kapasitas mulai 150 hingga 200 penumpang per unit, beroperasi dengan rute tersebut.

Baca juga: Hari Pertama Pembukaan Pintu Perbatasan Malaysia, Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Nihil Penumpang

"Insurance yang jadi syarat untuk masuk Malaysia terlalu berat. Awalnya kita semangat dengan pembukaan perbatasan Malaysia, tapi setelah lihat syarat masuknya, kita merasa jadi korban prank, jadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu)," ujar pengelola kapal penyeberangan Nunukan–Tawau, Andi Darwin, Senin (4/4/2022).

Masalah asuransi kesehatan, menjadi persoalan yang butuh pembahasan lebih jauh. Karena pada dasarnya, warga perbatasan RI–Malaysia belum familiar dengan yang namanya asuransi.

Pun demikian, jika masuk Tawau Malaysia diberikan aturan dengan kewajiban memiliki asuransi kesehatan sebagai syarat, akan sangat aneh jika WN Malaysia yang masuk Nunukan, tidak diberikan sarat yang sama.

"Syarat Malaysia itu adalah asuransi yang include dengan Covid-19. Semacam asuransi Allianz, AXA, Prudential, atau IAE. Masalahnya, warga perbatasan berapa orang yang punya?" lanjutnya.

Selain itu, untuk memberangkatkan kapal, tentu pengusaha jasa penyeberangan sudah harus berhitung untung rugi.

Berapa jumlah penumpang yang dimuat dari Pelabuhan Nunukan, dan berapa yang akan diangkut saat kembali, jangan sampai menderita kerugian.

Baca juga: Malaysia Buka Pintu Perbatasan, Pelintas Harus Punya Asuransi Senilai Rp 80 Juta

Tapi kali ini, meski hanya ada 3 unit kapal saja yang beroperasi, masing-masing Nunukan Ekspress, Purnama Ekspress dan Mid East Ekspress, belum ada tanda kapal bisa berangkat untuk melayani penyeberangan antar-batas Negara tersebut.

"Sekarang kita bahkan belum bisa berhitung untung rugi. Masalah lain adalah, warga Malaysia juga belum tahu apa syarat masuk Nunukan. Kami berharap pemerintah segera mensosialisasikan persyaratan itu, seperti Malaysia mengumumkannya secara jelas,’’imbuh Andi Darwin.

Permasalahan lain adalah, Malaysia mewajibkan pendatang mengunduh aplikasi My Sejahtera, yang baru akan terkoneksi selama lima hari.

"Mayoritas penumpang kita di Nunukan adalah pelintas saja. Mereka ke Tawau berdagang, pulangnya bawa belanjaan. Hanya sebatas pulang pergi saja. Sementara, untuk hasil Swab yang diharuskan Malaysia, hasilnya baru keluar empat hari kemudian. Begitu juga dengan aplikasi My Sejahtera yang baru terkoneksi lima hari setelah diunduh," kata dia.

Baca juga: Jokowi: RI Siap Buka Kembali Perbatasan dengan Papua Nugini untuk Pulihkan Perdagangan

Kondisi pos pelayanan Imigrasi di pelabuhan Tunon Taka Nunukan Kaltara. Meski pintu perbatasan RI - Malaysia dibuka perdana 1 April 2022, tidak satupun warga perbatasan berminat masuk Malaysia. Sarat perjalanan harus memiliki asuransi kesehatan Rp 80 juta memberatkan merekaDok.Washington Kondisi pos pelayanan Imigrasi di pelabuhan Tunon Taka Nunukan Kaltara. Meski pintu perbatasan RI - Malaysia dibuka perdana 1 April 2022, tidak satupun warga perbatasan berminat masuk Malaysia. Sarat perjalanan harus memiliki asuransi kesehatan Rp 80 juta memberatkan mereka

Dengan gambaran kondisi tersebut, Andi Darwin juga tidak tahu pasti, kapan kapal penyeberangan Nunukan–Tawau kembali beroperasi seperti biasa.

Sejauh ini, pada empat hari pertama sejak dibukanya layanan penjualan tiket Nunukan–Tawau, belum ada satupun pemesanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com