Secara Geografi, Samarinda dilewati oleh Sungai Mahakam yang merupakan sungai terbesar ke-2 di Pulau Kalimantan.
Mengutip rilis BPS dalam publikasi Kota Samarinda dalam Angka Tahun 2022, jumlah penduduk di tahun 2020 mencapai 827.994 jiwa.
Laju pertumbuhan penduduk di Kota Samarinda antara tahun 2020 - 2021 adalah 0,04 persen sehingga diperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2021 mencapai sekitar 831.460 jiwa.
Sementara itu, kepadatan penduduk Kota Samarinda pada tahun 2020 adalah 1.153 jiwa per kilometer persegi.
Indeks pembangunan manusia di Kota Samarinda di tahun 2021 mencapai angka 76,88 atau naik dari tahun 2020 yang berada di angka 76,24.
Kota Samarinda merupakan wilayah multi etnis penduduk asli berasal dari suku Banjar, suku Bugis Wajo, dan suku Dayak.
Kondisi Kota Samarinda banyak dipengaruhi oleh keberadaan Sungai Mahakam sebagai pusat kebudayaan dan peradaban.
Salah satu lokasi dengan budaya asli adalah di Desa Budaya Pampang yang menjadi rumah bagi suku Dayak Apo Kayan dan Dayak Kenyah.
Desa budaya ini berlokasi di Desa Pampang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara.
Di lokasi ini, terdapat pertunjukkan tari Bangen Tawai, Hudoq, Ajay Pilling, hingga Kancet Punan Lettu.
Mengutip samarindakota.go.id, selepas masa kemerdekaan Kota Samarinda mengalami beberapa perkembangan status administratif, meliputi:
1. Tahun 1950: Samarinda menjadi ibu kota Karesidenan Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan
2. Tahun 1953: Samarinda menjadi ibu kota Daerah Istimewa Kutai berdasar UU Darurat No.3 Tahun 1953
3. Tahun 1957: Samarinda menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur berdasar UU No.25 Tahun 1956
4. Tahun 1959: Samarinda menjadi kotapraja berdasar UU No.27 Tahun 1959