Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat ABK Disimpan di Kamar Pendingin pada Kapal Pengangkut Cumi, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 31/03/2022, 15:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Sebuah kapal pencari cumi di Maluku Tenggara, diketahui menyimpan jasad seorang anak buah kapal (ABK) di dalam kamar pendingin saat kapal itu sedang melintas di perairan Kei Besar, Maluku Tenggara.

Kapal yang membawa jenazah ABK itu telah tiba di Pelabuhan Tual pada Rabu (30/3/2022).

Polisi pun melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda dan seluruh ABK.

“Iya kemarin (kapal) sudah datang ke sini sudah kita lakukan evakuasi (jenazah),” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tual, AKBP Dax Emanuelle Samson Manuputty kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Polisi Akan Gelar Perkara Dugaan Perselingkuhan Anggota DPRD Maluku

Penjelasan soal jenazah ABK

Dia membenarkan setelah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan, ternyata betul ada jasad seorang ABK yang disimpan di kamar pendingin di atas kapal tersebut.

Samson tidak menyebutkan nama kapal dan juga identitas ABK yang meninggal dunia.

Meski begitu, dia mengaku, kapal pencari cumi yang menyimpan ABK-nya yang meninggal dunia itu bukanlah kapal asing. ABK yang meninggal juga bukan warga negara asing.

“Itu kapal lokal dan (ABK) yang meninggal juga orang lokal,” ujarnya.

Baca juga: Pencarian 8 Penumpang Speedboat yang Hilang di Laut Maluku Diperpanjang 3 Hari

Dia menuturkan dari hasil pemeriksaan, ABK tersebut ternyata meninggal dunia bukan karena dugaan pembunuhan tetapi karena sakit.

“Sudah dicek itu meninggalnya karena sakit, karena di situ ada obat-obatan juga yang selama ini dikonsumsi korban,” katanya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 30 Maret 2022

 

Tujuan disimpan di kamar pendingin

Selain itu, kata Samson, dari hasil visum yang dilakukan terhadap jasad korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan terhadap korban.

“Hasil visum juga tidak ada tanda-tanda kekerasan dan yang lain-lain,” sebutnya.

Dia menambahkan pihak kapal sengaja menyimpan jasad ABK tersebut di kamar pendingin agar jenazah ABK tersebut tidak hancur.

Baca juga: Minta Polisi Hentikan Penembakan di Haruku, Wakil Ketua DPRD Maluku: Bisa Memicu Konflik

“Kalau itu ya mungkin untuk mencegah agar jenazah tidak busuk, mungkin itu ya tapi mereka juga melaporkan kepada kita kemarin kita juga sudah cek dengan ASDP dan Reskrim juga sudah turun olah TKP tidak ada tanda kekerasan,” ungkapnya.

Menurut Samson, setelah proses pemeriksaan selesai dilakukan, jasad korban kemudian dimakamkan di Tual.

”Sudah dimakamkan di sini kemarin,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com