Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2022, 10:44 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Penjualan kurma di Kota Semarang, Jawa Tengah, mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Hal tersebut dikeluhkan sejumlah pedagang kurma kaki lima di kawasan Pasar Johar, Kota Semarang, Senin (28/3/2022).

Salah satu pedagang, Niken mengungkapkan, jelang Ramadhan tahun ini penjualan kurma di kiosnya anjlok lebih dari 50 persen.

Baca juga: Ketika Mahfud MD Cerita Pernah Dikirim Satu Kontainer Kurma Saat Jabat Ketua MK

Menurut Niken, hal tersebut diakibatkan karena keadaan pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai.

"Orang-orang masih takut keluar rumah, lebih banyak yang milih online. Ditambah 3 tahun berturut-turut tidak ada Dugderan disini," jelas Niken ketika ditemui di kiosnya.

Padahal, imbuh Niken, tidak ada kenaikan harga kurma dari tahun ke tahun.

Untuk satu kilogram, dia memasang harga antara Rp 50.000 hingga Rp 200.000-an sesuai jenis kurma seperti Tunisia, Golden Valley, Ajwa, dan beberapa lainnya.

Baca juga: Gebyuran Bustaman, Tradisi Jelang Ramadhan di Semarang Tak Lekang Zaman

Niken menyebutkan, sebelum pandemi, penjualan kurma dalam sehari bisa habis lebih 10 kilogram.

Namun sejak pandemi tahun 2020, sehari terjual paling banyak 3-4 kilogram.

"Dulu belum sehari udah buka kardus lagi buat isi ulang. Sekarang, habis setengah saja bersyukur banget," kata Niken.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pria di NTT Ditangkap Polisi Usai Sebar Foto dan Video Syur Istrinya

Pria di NTT Ditangkap Polisi Usai Sebar Foto dan Video Syur Istrinya

Regional
Mengaku Polisi Narkoba, Pria Asal Pemalang Rampas Motor Pemuda di Tegal

Mengaku Polisi Narkoba, Pria Asal Pemalang Rampas Motor Pemuda di Tegal

Regional
Modus Baru Pencurian Ponsel di Kupang, Pelaku Telepon Korban Ajak Bertemu

Modus Baru Pencurian Ponsel di Kupang, Pelaku Telepon Korban Ajak Bertemu

Regional
Komandan Batalion dan Wakil Kepala Intelijen KKB Tewas dalam Baku Tembak di Pegunungan Bintang

Komandan Batalion dan Wakil Kepala Intelijen KKB Tewas dalam Baku Tembak di Pegunungan Bintang

Regional
Cabuli 20 Anak, Predator Anak di Pasaman Ngaku Hanya Iseng

Cabuli 20 Anak, Predator Anak di Pasaman Ngaku Hanya Iseng

Regional
2 Kali Mangkir, Camat di Maluku Diduga Perkosa Siswi SMK Akan Dipanggil Paksa

2 Kali Mangkir, Camat di Maluku Diduga Perkosa Siswi SMK Akan Dipanggil Paksa

Regional
Kebakaran Gudang Rongsok di Solo, Pabrik Batik Hangus Dilalap Api, 2 KK Masih Bertahan di Pengungsian

Kebakaran Gudang Rongsok di Solo, Pabrik Batik Hangus Dilalap Api, 2 KK Masih Bertahan di Pengungsian

Regional
Kurangi Polusi Udara, Kampus UTU di Aceh Wajibkan Mahasiswanya Berboncengan

Kurangi Polusi Udara, Kampus UTU di Aceh Wajibkan Mahasiswanya Berboncengan

Regional
Dampak Kabut Asap, 6.000 Warga Banjarmasin Terserang ISPA

Dampak Kabut Asap, 6.000 Warga Banjarmasin Terserang ISPA

Regional
Detik-detik Turis China Hilang di Pink Beach Komodo, Korban Tak Gubris Peringatan 'Tour Guide'

Detik-detik Turis China Hilang di Pink Beach Komodo, Korban Tak Gubris Peringatan "Tour Guide"

Regional
Cinta Mantan Pasutri Dian dan Indah Bersemi Kembali saat Curi Motor

Cinta Mantan Pasutri Dian dan Indah Bersemi Kembali saat Curi Motor

Regional
Kesaksian Korban Gudang Rongsok Terbakar, Sempat Tercium Bau Las, Uang dan Surat Berharganya Hangus Dilalap Api

Kesaksian Korban Gudang Rongsok Terbakar, Sempat Tercium Bau Las, Uang dan Surat Berharganya Hangus Dilalap Api

Regional
4.089 Jiwa Warga di Sumbawa Barat Krisis Air Bersih Ekstrem

4.089 Jiwa Warga di Sumbawa Barat Krisis Air Bersih Ekstrem

Regional
Sebelum Meninggal, Terpidana Korupsi Unila Lemas 4 Bulan Tidak Kontrol

Sebelum Meninggal, Terpidana Korupsi Unila Lemas 4 Bulan Tidak Kontrol

Regional
Kekeringan, Ratusan Warga di Sikka Konsumsi Air dari Batang Pisang

Kekeringan, Ratusan Warga di Sikka Konsumsi Air dari Batang Pisang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com