Setelah sekitar 3-4 jam dimasak, santan tadi berubah menjadi minyak goreng 30 botol ukuran 0,6 liter.
“Tahap awal ini, kami bagikan dahulu kepada kelompok-kelompok, nanti dilihat kalau mendekati lebaran dan hasilnya mulai banyak kami akan bagikan ke warga juga,” ucap Serda Nazam.
Sementara itu, Hartika, warga Desa Waula, mengatakan, dibentuknya kelompok pembuat minyak goreng ini sangat membantu bagi warga.
Baca juga: Tinjau Pasar Wonokromo Surabaya, Kapolri Minta Jangan Terjadi Kelangkaan Minyak Goreng Curah
“Kami membuat minyak goreng kelapa ini supaya ibu-ibu desa wabula dapat menghemat biaya harga minyak goreng,” kata Hartika.
Menurut Hartika, harga minyak goreng di desa wabula saat ini mahal sekali mengalami hingga tiga kali lipat dari harga sebelumnya.
Ia menambahkan, dalam sebulan kelompok ini dapat membuat minyak goreng kelapa sebanyak delapan hingga sembilan kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.