Menurut Dede Rahman, jembatan yang ambruk tersebut belum sempat diresmikan.
"Ini jembatan baru, belum diresmikan," katanya.
Jembatan itu memiliki panjang 33 meter dengan lebat 1,2 meter dan dibangun dengan dana bantuan Provinsi.
Jembatan melintasi Sungai Cileueur dan menghubungkan Dusun Desa dengan Dusun Bangunsirna, Desa Sukamaju.
Tak hanya itu, jembatan juga digunakan untuk jalur pertanian.
"Awalnya tidak ada jalan. Warga habis bertani harus melintasi sungai. Saya khawatir karena Sungai Cileueur (Debit) airnya gede," kata Dede.
Menurutnya, di mulut jembatan gantung telah diberi palang agar tidak dipakai dahulu.
Saat kejadian, kata dia, ada petugas dari kantor desa yang hendak mengecek kondisi jembatan. Tapi sayangnya, jembatan sudah keburu ambruk.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Kapolres Ciamis Sebut Ada Fenomena Panic Buying di Masyarakat
Usai kejadian tersebut sejumlah siswa korban ambruknya jembatan gantung dilarikan ke rumah sakit.
Kabid Pelayanan Medis RSUD Ciamis Bayu Yudiawan menuturkan, ada empat korban yang dibawa ke RSUD.
Dua orang mengalami luka ringan sehingga diizinkan pulang.
"Yang dua lagi sedang menjalani observasi selama 6 jam," ujar dia.
Dua korban itu mengalami benturan di bagian kepala.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor: I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.