Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTSa Putri Cempo Ditolak Walhi Jateng, DPRD Solo: Kalau Minta Dihentikan Tidak Masuk Akal

Kompas.com - 22/03/2022, 18:57 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Karena PLTSa Putri Cempo tidak menggunakan APBN.

Namun, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan PT SMCPP selaku investor maupun dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surakarta, untuk penyerapan aspirasi tersebut.

"Untuk pemulung, sampah di sana itu masih banyak. Dan ada tempat khusus bagi warga yang biasanya mulung tetap bisa bekerja. Kemudian, soal ternak, memang nanti tidak bisa wira-wiri lagi, opsinya kemarin dikandang, kemudian pemilik mencarikan pakannya," kata Sukasno, kepada Kompas.com, seusai pertemuan di Gedung DPRD Kota Solo.

Untuk limbah sendiri, lanjut Sukasno, karena sudah menggunakan teknologi gasifikasi, maka tidak ada asap yang ditimbulkan.

Bau sisa pembakaran juga direncanakan akan diolah menjadi batako.

"Kalau tadi membandingkan dengan PLRSa Benowo, kami juga sudah pernah ke sana untuk studi banding, dan tidak ada suara bising saat beroprasi," ujar dia.

Sedangkan untuk kondisi sampah saat ini, setiap harinya Kota Solo menghasilkan sampah 250 sampai 300 ton per hari.

Baca juga: Jokowi Ingin Ada Hutan Tanaman Endemik di IKN, Universitas Mulawarman Gelar Penelitian

"Dan saat ini sampah sudah menumpuk sampai seluas 17 hektare. Yang sampai 17 hektare itu kalau dibakar memang diasumsikan habis dalam 10 tahun," kata dia.

"Tapi, pertambangan sampah ini terus berlangsung. Kemudian kalau nanti sampah habis, Pemkot akan bekerja sama dengan kabupaten tetangga agar sampah mereka dibuang ke Putri Cempo untuk diolah," lanjut dia.

Untuk itu, politisi PDI-P ini menuturkan saran penghentian operasional PLTSa tidak realistis dengan keadaan saat ini.

"Apalagi, proyeknya hampir selesai. Wong bulan depan sudah jalan. Kalau masukan bolehlah, tapi kalau minta dihentikan tidak masuk akal," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com