MANOKWARI, KOMPAS.com- Sebanyak 548 guru honorer di Kabupaten Manokwari, Papua Barat belum menerima upah selama berbulan-bulan.
Beberapa di antara mereka ada yang belum menerima honor selama tiga bulan. Bahkan ada guru yang enam bulan belum menerima honor.
Ratusan guru tersebut kemudian mendatangi Kantor Bupati Manokwari, Senin (21/3/2022).
Baca juga: 2 Tersangka Ujaran Rasisme di Manokwari Tidak Ditahan, Ini Alasannya
Bupati Manokwari, Hermus Indou yang menemui mereka, menyatakan akan menindaklanjuti persoalan ini.
“Terkait dengan honor atau gaji dari pegawai honorer akan dirapatkan khusus,” kata Bupati Hermus.
Hermus menjelaskan, pihaknya sudah memerintahkan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Manokwari untuk memproses pengangkatan para guru honor tersebut menjadi ASN melalui mekanisme Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Terkait upaya Pemkab Manokwari untuk mengangkat bapak-ibu sebagai ASN melalui mekanisme P3K di Pemkab Manokwari, saya sampaikan kepada bapak-ibu bahwa Pemkab Manokwari sudah mengupayakannya dan sudah memerintahkan kepada BKPP untuk segera memprosesnya," tandas dia.
Baca juga: Diperiksa 3 Jam, Terduga Pengunggah Ujaran Rasisme di Manokwari Dicecar 40 Pertanyaan
Bupati meminta mereka menyerahkan persoalan tersebut pada Pemkab Manokwari.
"Jadi sesudah ini mekanisme pemberkasan dan lain sebagainya sudah bisa diproses. Adik-adik sudah pasti diangkat jadi pegawai P3K. Formasinya sudah ada dan adik-adik sudah melalui proses adminsitrasi dan lain sebagainya sudah dilakukan,” ungkap dia.
Bupati Hermus meminta agar mereka melaporkan persoalan kepada pemerintah daerah, bukan ke instansi lain.
“Saya cuma minta, kalau ada masalah tolong dilaporkan kepada bupati. Jangan melalui mekanisme yang seolah-olah ada orang yang mau cari muka dengan adik-adik padahal dia tidak berjuang untuk adik-adik semua,” katanya.
Baca juga: Pemeriksaan pada Terduga Pengunggah Ujaran Rasisme di Manokwari Tertunda, Ini Penyebabnya
Dalam kesempatan itu, Hermus juga meminta para guru untuk bersabar.
“Jadi khusus tenaga P3K guru saya minta dengan hormat untuk bersabar. Segala sesuatu ada waktunya. Yang paling penting adik-adik hari ini sudah mendapatkan tempat untuk bertugas. Itu jadi argumentasi untuk adik-adik bisa diusulkan jadi pegawai P3K," kata dia.
"Yang penting sudah masuk database, itu sudah. Kecuali yang baru masuk mendaftar dan menjadi pegawai honor baru harus tunggu. Kita proses yang lama selesai dulu baru mencari jalan untuk yang baru lagi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.