Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MotoGP Usai, Arus Lalu Lintas di Sirkuit Mandalika Macet hingga 3 Kilometer, Penonton Jalan Kaki ke Tempat Parkir

Kompas.com - 20/03/2022, 22:30 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Usai perhelatan MotoGP yang digelar di Pertamina Mandalika Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022), kemacetan parah pun terjadi.

Kemacetan terjadi dari pintu barat maupun pintu timur, lokasi keluarnya penonton MotoGP.

Reska, wartawan Kompas.com yang meliput MotoGP di Sirkuit Mandalika mengatakan, banyak yang memilih berjalan kaki untuk menuju lokasi parkir.

"Banyak yang memilih jalan kaki karena bus (shuttle) susah masuk ke sirkuit," kata Reska saat dihubungi, Minggu malam.

Baca juga: Jalan Keluar Sirkuit Mandalika Macet Parah, Warga: Enggak Bisa Bergerak Sama Sekali...

Kata Reska, untuk menuju ke lokasi parkir menghabiskan waktu hampir tiga jam.

Sebelum balapan berlangsung, sambung Reska, dari lokasi parkir menuju sirkuit dengan bus shuttle yang disediakan hanya butuh sekitar 20 menit.

Reska mengatakan, ia keluar dari sirkuit sekitar pukul 18.21 Wita dan sampai di lokasi parkir pada pukul 21.23 Wita.

Baca juga: Tiket yang Dipesan Diambil Orang, Andik: Sudahlah, Protes Percuma

Sebelumnya, ia sempat menunggu bus yang membawanya ke tempat parkir. Namun, bus yang ditunggu terjebak macet hingga ia pun memutuskan untuk berjalan kaki.

"Bus shuttle tidak bisa jemput masuk karena tertahan juga, diarahkan cegat di pinggir jalan," ungkapnya.

 

Kemacetan sampai tiga kilometer

Reska mengatakan, akibat dari kemacetan itu kendaraan tak bergerak sekitar tiga kilometer.

Kata Reska, mobil pengunjung bukan hanya memadati jalan, tapi juga berhenti di kiri kanan lahan parkir.

“Ini bottle neck di pintu keluar masuk. Di 1 pintu pertemuan banyak simpangan,” ujarnya.

Baca juga: Penonton MotoGP Sudah 5 Jam Terjebak Macet di Jalan Keluar Sirkuit Mandalika


Karena lama menunggu, sambungnya, banyak pengunjung yang mematikan mobil. Akibatnya, bayi menangis dan sulit menemukan penjual makanan.

“Hanya ada beberapa penjual mi instan keliling tadi,” katanya.

Sementara itu, Mulyadi, penonton asal Tanjung Priok, Jakarta, juga mengaku kecewa dengan proses kemacetan yang tidak terkendali.

"ini untuk penyelenggara ya, mestinya sudah bisa diperkirakan massa akan banyak, mestinya layanan yang lebih menyamankan, kita ke sini kan, bukan gratisan, kita bayar, kita datang jauh-jauh, tapi pelayanan begini, " kata Mulyadi.

Baca juga: Jalan Keluar Sirkuit Mandalika Macet Parah, Kendaraan Tak Bergerak Sama Sekali

 

Bukan hanya soal kemacetan, Mulyadi juga mengaku kecewa soal penukaran tiket yang tidak teratur.

"Tiket aja susah ngurusnya, kita harus antri. kordinasinya dak sama, perintahnya berubah-ubah. Awalnya diminta naik bus dirubah lagi, diputar lagi tidak karuan, membingungkan membuat capek," ujarnya.

Baca juga: Jalur Keluar Sirkuit Mandalika Macet Parah, 3 Jam Hanya untuk Sampai ke Parkir

Hal senada dikatakan Hida, penonton lainnya yang mengaku mobil yang ia tumpangi sama sekali tidak bisa bergerak, karena terjebak kemacetan yang parah.

"Ini enggak bisa begerak sama sekali, kacau pengaturannya," kata Hida, Minggu.

Sementara itu, Dirut Mandalika Grand Prix Asociation (MGPA) Priandhi Satria mengatakan, akan mengevaluasi kemacetan yang terjadi.

Baca juga: Sirkuit Mandalika Macet Parah, Penonton MotoGP Keluhkan Pengaturan Amburadul

Sehingga, sambungnya, agar ke depannya tak ada masalah.

"Ini akan menjadi bahan evaluasi kami, ke depan akan lebih baik, jalan depan Sirkuit Mandalika mungkin bisa diperluas, agar even even selanjutnya bisa lebih baik," kata Andhi.

Baca juga: Sebelum Ketahuan Menumpang dari Merak ke Lampung, Penumpang Sempat Lihat Pria Ini Masuk Kolong Bus

 

(Penulis: Fitri Rachmawati | Editor : Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com