KOMPAS.com - Sulawesi Tenggara adalah sebuah provinsi yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibu kota terletak di Kendari.
Pada awal masa kemerdekaan Indonesia, Sulawesi Tenggara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara dengan ibukota kabupaten berlokasi di Baubau.
Baca juga: Bahasa Cia Cia, Keunikan Budaya Sulawesi Tenggara yang Fasih Menggunakan Aksara Korea
Selanjutnya melalui Undang-Undang No. 29 Tahun 1959 Kabupaten Sulawesi Tenggara dimekarkan menjadi empat Kabupaten Daerah Tingkat II.
Sulawesi Tenggara akhirnya berdiri menjadi daerah otonom dengan keluarnya Perpu No. 2 Tahun 1964 yang menetapkan Sulawesi Tenggara sebagai Daerah Tingkat I.
Baca juga: Basuki Teken 7 Prasasti Infrastruktur Strategis Sulawesi Tenggara
Adapun peresmian Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, ditandai dengan dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara, Kolonel Inf.A.A Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong.
Sejak saat itu, Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dan diperingati sebagai hari lahirnya Provinsi Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Children of Heaven dari Baubau, Sulawesi Tenggara
Sejak Provinsi Sulawesi Tenggara berdiri, diketahui telah beberapa kali mengalami pergantian gubernur dan penjabat gubernur.
No | Nama Gubernur | Masa Jabatan |
1. | J Wayong | 1964 - 1965 |
2. | Laode Hadi | 1965 - 1966 |
3. | Eddy Sabara | 1967 - 1978 |
4. | Abdullah Silondae | 1978 - 1981 |
5. | Alala | 1982 - 1987 1987 - 1992 |
6. | Laode Kaimoeddin | 1992 - 1997 1997 - 2003 |
7. | Ali Mazi | 2003 - 2006 2007 - 2008 |
8. | Nur Alam | 2008 - 2013 2013 - 2017 |
9. | Ali Mazi | 2018 - Sekarang |
No | Nama Penjabat | Masa Jabatan |
1. | Tim Panca Tunggal | 5 Oktober 1966 - 20 Oktober 1966 |
2. | Eddy Sabara | 20 Oktober 1966 - 1 April 1967 1 April 1967 - 24 April 1967 |
3. | Eddy Sabara | 1981 - 23 September 1982 |
4. | Yusran Silondae | 2006 - 2007 |
5. | Zainal Abidin | 18 Januari 2008 - 18 Februari 2008 |
6. | Saleh Lasata | 6 Juli 2017 - 18 Februari 2018 |
7. | Teguh Setyabudi | 18 Februari 2018 - 5 September 2018 |
Sebagai gubernur definitif kedua, La Ode Hadi resmi menjabat berdasarkan Keputusan Presiden No. 140 tahun 1965 tanggal 24 Mei 1965, yang kemudian dilantik pada tanggal 28 Juli 1965.
Ia menjabat kala wilayah Sulawesi tenggara mengalami kemunduran di berbagai sektor akibat kekacauan yang dibuat oleh DI/TII.
Masa jabatan La Ode Hadi juga diketahui cukup singkat, dengan penggantinya disebut sebagai Tim Panca Tunggal dengan masa tugas sejak tanggal 5 Oktober 1966 hingga 20 Oktober 1966.
Abdullah Silondae diangkat menjadi gubernur berdasarkan Keputusan Presiden No. PEM/7/18/39 tanggal 19 Juni 1978.
Ia dilantik pada 23 Juni 1978 oleh Menko Polkam Jenderal M. Panggabean.
Abdullah Silondae merupakan salah satu Tim Konseptor Penyusunan Rancangan Perencanaan Program Pembangunan Daerah Sultra di bidang pengairan dan pendidikan.
Sebagai hasilnya, pada bulan Agustus 1981 oleh Pemerintah Pusat meresmikan Universitas Negeri Haluoleo di Kendari dengan empat fakultas yaitu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ekonomi, Sosial Politik dan Pertanian.
La Ode Kaimuddin diangkat berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 334/M/1992 tanggal 7 Desember 1992 dengan pelantikan dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 1992 oleh Mendagri Rudini atas nama Presiden RI.
La Ode Kaimuddin diketahui langsung menertibkan kinerja Aparatur Pemerintahan, khususnya di Kantor Gubernur yang sedikit mengalami kegoncangan dan ketidakpastian.
Di masa pemerintahannya La Ode Kaimuddin melakukan Pemutakhiran Data dan Penataan Kota Kendari sebagai ibu kota provinsi khususnya penataan sarana jalan dan penataan rumah-rumah penduduk menurut rencana tata kota.
Nur Alam adalah putra daerah Sulawesi Tenggara pertama yang berhasil mendapat penghargaan Bintang Maha Putra Utama dari presiden SBY.
Ia juga mendapat tiga Satyalancana dari pemerintah RI, yaitu Satyalancana Pembangunan di Bidang Koperasi, Satyalancana Pembangunan Wirakarya di Bidang Pertanian, dan Satyalancana di Bidang Keluarga Berencana.
Pada masa pemerintahannya, jembatan Teluk Kendari yang kini menjadi ikon provinsi Sulawesi Tenggara mulai dibangun.
Sumber:
bpkp.go.id
sultraprov.go.id
antaranews.com
tribunnews.com