Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MGPA: Sirkuit Mandalika Dapat Homologasi A dari FIM

Kompas.com - 19/03/2022, 06:38 WIB
Karnia Septia,
Idham Khalid,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyebutkan, bahwa Sirkuit Mandalika telah mendapatkan homologasi grade A dari Federation Internationale de Motocylisme (FIM).

Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria menyebutkan, hasil homologasi diberikan setelah para pebalap Moto3, Moto2, MotoGP dan IATC menjalani rangkaian sesi latihan bebas di lintasan Sirkuit Mandalika, pada Jumat (18/3/2022).

Usai latihan bebas, sebagian besar pebalap MotoGP bersama pihak Dorna berkumpul di ruangan meeting race control untuk mendiskusikan mengenai masukan dari para pebalap terkait kondisi lintasan.

"Setelah melakukan diskusi akhirnya FIM menyetujui memberikan homologasi A sehingga kita bisa melakukan ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022," kata Priandhi Satria, di Mandalika, Jumat.

Baca juga: Siap-siap Penonton MotoGP Mandalika, Prediksi BMKG Hujan Turun Sepanjang Hari

Dengan dikantonginya hasil homologasi tersebut, maka lintasan di Sirkuit Mandalika sudah bisa dipakai untuk ajang balapan MotoGP.

Menurut Priandhi, hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah dan berbagai pihak terkait, sehingga Sirkuit Mandalika bisa menggelar ajang balapan MotoGP pada Sabtu (19/3/2022) dan Minggu (20/3/2022).

"Sisi lintasan, permukaan lintasan, daya cengkram, kelengketan ban dengan permukaan itu mereka merasa nyaman dan jauh dibandingkan permukaan lintasan sebelumnya pada saat preseason kemarin," kata Priandhi.

Selain masalah lintasan, dari sisi keselamatan seperti pagar di depan Paddock yang perlu diperbesar, pengecatan di depan pit on dan pit out yang dikeluhkan sebelumnya, semua sudah dikerjakan.

Memang ada beberapa masukan dari FIM, namun hanya hal kecil yang akan segera ditangani dan diperbaiki.

"Kalau masukan selalu ada ya, masukan ini demi tambah baiknya, seperti preferensi masing-masing pembalap, kemudian belum lagi masukan-masukan dari penonton," kata Priandhi.

 

Masukan dari semua kalangan tersebut nantinya akan disampaikan kementerian maupun lembaga-lembaga pemerintah agar event MotoGP di Mandalika semakin bagus.

Priandhi menyebutkan, sejauh ini masukan dari para pebalap cukup positif sehingga FIM memberikan homologasi A.

Gelaran MotoGP dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 18-20 Maret 2022.

1. Hari pertama merupakan sesi latihan bebas yang diikuti oleh pebalap Moto3, Moto2 dan MotoGP. Sesi latihan bebas 1 berlangsung pukul 08.00 sampai 10.55 Wita dan sesi latihan bebas 2 berlangsung pukul 12.15 sampai 15.40 Wita.

Baca juga: Fabio Quartararo Beli Beli Pulsa di Konter, Nilai Kesederhanaan di Tengah Ingar Bingar MotoGP Mandalika

2. Hari kedua akan ada sesi latihan bebas 3 yang diikuti Moto3 dan Moto2 dimulai pukul 08.00 hingga pukul 10.35 Wita. Dilanjutkan dengan kualifikasi 1 dan 2 mulai pukul 11.35 hingga 13.10 Wita. Sesi latihan bebas MotoGP mulai pukul 13.25 hingga 13.55 Wita dan kualifiasi 1 dan 2 MotoGP mulai pukul 14.05 hingga 14.55 Wita.

3. Hari ketiga akan ada sesi pemanasan yang akan diikuti Moto3 Moto2 dan MotoGP mulai pukul 09.00 hingga 10.00 Wita. Sementara sesi balap Moto3 (23 laps) dimulai pukul 11.00 Wita, sesi balap Moto2 (25 laps) dimulai pukul 12.20 Wita dan sesi balap MotoGP (27 laps) dimulai pukul 14.00 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com