Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngaji Bareng Gus Baha, Eks Napi Ceritakan Sulitnya Keluar dari Paham Terorisme

Kompas.com - 17/03/2022, 17:32 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Sekitar 90 eks napi kasus terorisme (napiter) mengikuti kegiatan mengaji bersama Gus Baha atau KH Ahmad Bahauddin Nur Salim.

Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Pondok Pesantren Al-Quran, Narukan Kragan, Rembang pada Rabu (16/3/2022).

Usai mengikuti kajian tersebut, salah seorang eks napiter, Sufyan Tsauri bercerita tentang susahnya terbebas dari paham terorisme.

Baca juga: Diajak Ngaji Bareng oleh Densus 88, Eks Napiter Kagum dengan Ceramah Gus Baha

Menurutnya, perlu waktu yang tidak sedikit untuk terbebas dari paham radikal tersebut.

"Kalau sudah terkena doktrin, kalau mau mengubah mindset susah. Jadi kadang mereka ini perlu waktu, maka jangan pernah ikutan-ikutan masuk ke kelompok ini," ucap Sufyan Tsauri.

Sufyan yang merupakan mantan polisi ini menyebut seseorang yang sudah masuk ke kelompok teroris, maka akan sulit untuk keluar dari pemikiran-pemikiran radikal.

"Sehingga nanti dia akan susah tobatnya, karena terkait dia akan dibully, dia akan diintimidasi dan tidak mustahil ancaman-ancaman pembunuhan dari kelompok-kelompok lamanya. Makanya, jangan pernah coba-coba, cukup kami yang menjadi pelajaran contoh," terang dia.

Eks napi teroris, Sufyan Tsauri usai ikuti kajian bareng Gus Baha di Pondok Pesantren Al-Qur'an, Narukan Kragan, Rembang, Rabu (16/3/2022)KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA Eks napi teroris, Sufyan Tsauri usai ikuti kajian bareng Gus Baha di Pondok Pesantren Al-Qur'an, Narukan Kragan, Rembang, Rabu (16/3/2022)

Ia yang juga Koordinator lapangan (korlap) Persatuan Alumni Napiter NKRI Seluruh Indonesia (PANNSI) itu mengaku, kesulitan untuk kembali ke masyarakat karena paham radikal yang sempat dimiliki oleh sebagian besar eks napiter.

"Kita untuk membunuh stigmatisasi bahwa kita itu teroris itu sulit, maka butuh waktu, butuh kepercayaan kepada masyarakat, dan mereka juga berhati-hati, maka kemudian teman-teman yang sudah tobat kita harus ikrarkan tunjukkan bahwa kita sudah steril, sudah move on dari pemikiran-pemikiran tersebut," jelas dia.

Baca juga: Eks Napi Teroris: Sosok Gus Baha yang Dibutuhkan Mantan Teroris, Orang-orang Ekstrem

Apabila dapat keluar dari paham terorisme, mereka juga akan diperlakukan tidak baik oleh kelompok yang masih terjebak dalam paham tersebut.

"Kami banyak dikecam, dituduh jadi antek-antek BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) antek-antek taghut NKRI, tapi itu tidak pernah menyurutkan kami untuk kembali ke NKRI, karena kami menganggap rujuk dari pemahaman lama itu jauh lebih baik," ujar dia.

Meskipun begitu, Sufyan Tsauri bersama dengan eks napiter lainnya bertekad untuk memberikan pengajaran bagi masyarakat agar tidak terjerembab dalam paham terorisme.

"Insya Allah kita akan terus mengedukasi masyarakat terkait kelompok-kelompok radikal yang mengancam bangsa dan negara ini, mengancam perpecahan dan kesatuan bangsa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

Regional
Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Regional
Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Regional
9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

Regional
Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Regional
Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com