Ganjar mengatakan, penyatuan air dan tanah itu di kawasan IKN merupakan bentuk kontribusi dari semua =daerah di Indonesia.
Sebab, IKN bukan hanya proyek orang per orang, pejabat, atau mereka yang ada di pusat pemerintahan.
Untuk itu, dengan dimintanya para gubernur datang membawa tanah dan air ke IKN, menunjukkan IKN adalah proyek bersama anak bangsa.
"Ini dukungan kolektif yang ditunjukkan seluruh daerah di Indonesia. Hari ini, 33 gubernur datang, membawa pesan kebersamaan untuk membangun IKN. Mudah-mudahan ini menjadi spirit Keindonesiaan kita," ucapnya.
Baca juga: Hadiri Jumenengan Mangkunegara X, Ganjar Terkesima
Di sisi lain, Ganjar juga menanggapi santai terkait banyak pihak yang nyinyir dan menilai aksi gubernur membawa air dan tanah itu penuh dengan klenik.
Menurutnya, ini adalah bagian dari kultural bangsa Indonesia yang tidak bisa dilepaskan.
"Ini kultural, semua daerah pasti punya sendiri-sendiri. Ada nilai-nilai luhur yang bisa dilakukan. Kita boleh bicara modern, kekinian dengan referensi buku-buku baru. Tapi kita mesti punya kepribadian dalam kebudayaan," tegasnya.
Ganjar menegaskan, nilai-nilai ini tidak hanya dimiliki bangsa Indonesia, tetapi jugadi negara lain.
Baca juga: Didatangi Ganjar, Warga Wadas Minta Pembebasan Lahan Dihentikan Selama Ramadhan
Ia mencontohkan di Jepang, jika ada pembangunan apa pun, pasti ada ritual dan upacara seperti laiknya di Indonesia.
"Kalau orang Jawa mau buat rumah, di atasnya ada pisang, beras, bendera Merah Putih. Itu tradisi. Di Jepang juga sama, mau buat bendungan, buat gedung itu ada ritual dan upacaranya. Jadi enggak usah mikir soal apakah ini klenik atau tidak, ini soal kultural dalam bingkai persatuan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.