Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Goreng di Kendari Rp 70.000 Per Liter, Pengusaha Kuliner Terancam Bangkrut

Kompas.com - 14/03/2022, 13:57 WIB
Kiki Andi Pati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Pemerintah lambat, pemburu rente muncul

Menanggapi kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di Kendari, pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Kendari, Syamsul Anam mengatakan, dari sisi produksi nasional, minyak goreng baik curah maupun kemasan sebenarnya cukup untuk kebutuhan konsumen dalam negeri.

Hanya problemnya, ada kebijakan domestic market obligation dan domestic price obligation yang sebenarnya dari sisi tujuan juga bagus, yakni menggaransi petani sawit di satu sisi dan ketersediaan bahan baku di sisi lain. 

Baca juga: Emak-emak Meninggal Saat Antre Minyak Goreng, Pengamat: Memilukan...

Hanya saja kebijakan ini banyak disalah tafsirkan sehingga terjadi kisruh yang mendorong aksi ambil untung baik pada tingkatan rantai distribusi maupun produsen.

"Hemat saya pemerintah sangat lambat, mengantisipasi ini, padahal problem pokok sudah diketahui. Harusnya ini bisa cepat diantisipasi oleh pemerintah daerah terutama memastikan ketersediaan oleh distributor dan atau pengecer," kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari.

Ia menjelaskan, terjadi kepanikan di tingkat masyarakat tidak bisa disalahkan, itu alamiah jika warga tiba-tiba menyetok karena mereka membaca sinyal pasar dan pemerintah yang maju mundur menangani kelangkaan.

Baca juga: Terjadi Lagi, Aksi Penipuan Jeriken Minyak Goreng Diisi Air, Korban Rugi Jutaan Rupiah

Atas kondisi ini, Syamsul menilai, ada pihak yang diuntungkan, dan ini kondisi awal, selanjutnya akan muncul pemburu rente

"Jadi kita sudah di fase tiga, ketemunya para pemburu rente dengan lambatnya penanganan dari pemerintah," tukas Syamsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com