Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris di Sukoharjo Tewas Saat Akan Ditangkap Densus 88, Ini Faktanya

Kompas.com - 10/03/2022, 17:50 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah, berinisial SU (54), tewas saat akan ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

Saat akan ditangkap di rumahnya, di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabuapaten Sukoharjo, Rabu (9/3/2022) sekitar pukul 21.00 WIB, coba melarikan diri dengan mobil.

SU sendiri diamankan di Jalan Kampung Dukuh Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, pukul 21.18 WIB.

Polisi menduga, SU terlibat jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI). SU diketahui ternyata seorang dokter.

Berikut faktanya yang Kompas.com rangkum:

1. Kabur saat akan ditangkap

Ilustrasi Densus 88PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA Ilustrasi Densus 88

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, SU sempat coba melarikan diri dengan mobil saat akan ditangkap oleh Densus 88 di rumahnya.

Dalam upaya pelariannya, sambungnya, SU bahkan sampai menabrak pagar rumah warga di Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo hingga rusak.

"Terhadap terduga teroris dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia," kata Iqbal saat dihubungi, Kamis (10/2/2022).

Saat ini, kata Iqbal, jenazah SU sudah dibawa Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diotopsi.

Baca juga: Kabur Saat Akan Ditangkap, Terduga Teroris di Sukoharjo Tewas Ditembak, Begini Kronologinya

 

2. Diduga jaringan Jemaah Islamiyah

Ilustrasi terorismeShutterstock Ilustrasi terorisme

Kepala Biro Penerangan Masyatakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, SU merupakan jaringan JI.

"Yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Amir Khidmat. Jabatan adalah deputi dakwah dan informasi dan yang bersangkutan sebagai nasihat Amir JI dan juga penanggung jawab Ilal Ahmar Society," kata Ramadhan dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).

Kata Ramadhan, petugas terpaksa memberikan tindakan tegas terhadap SU karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.

Baca juga: Densus 88 Lumpuhkan Terduga Teroris JI di Jateng, Sempat Melawan saat Ditangkap

 

3. Terduga teroris yang tewas ternyata seorang dokter

Ilustrasi dokterKOMPAS.COM/millionsjoker Ilustrasi dokter

SU, terduga teroris yang tewas saat ditangkap Densus 88 ternyata berprofesi seorang dokter.

Hal itu diungkapkan Ketua Rukun Tetangga (RT) tempat tinggal SU, Bambang Pujiana.

"Pekerjaannya, yang saya tahu dia dokter," kata Bambang di Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Kamis.

Baca juga: Terduga Teroris yang Tewas Saat Ditangkap Densus 88 Ternyata Seorang Dokter

 

4. Sosok SU, terduga terduga teroris yang tewas saat ditangkap

Kata Bambang, SU dikenal dengan pribadi tertutup dan tidak pernah hadir dalam kegiatan warga.

"Sepanjang saya menjabat Ketua RT dari tahun 2019, SU saat saya mengadakan pertemuan-pertemuan kegiatan warga tidak pernah ada, tidak pernah datang tidak pernah sosialisasi," kata Bambang.

Bambang juga menyebut, enggan masuk dalam grup WhatsApp RT tempat tinggalnya. Bahkan, iuran warga pun tidak pernah dibayarnya.

"Iuran warga setiap bulannya Rp 25.000 juga tidak pernah memberikan," ujarnya.

Baca juga: Sosok Terduga Teroris di Sukoharjo yang Tewas Saat Akan Ditangkap Densus 88: Dikenal Baik dan Aktif Berorganisasi

Sementara itu, Camat Sukoharjo Havid Danang mengatakan, SU dikenalnya baik dan aktif berorganisasi.

Kata Havid, ia mengenal SU, saat masih menjabat sebagai Lurah Gayam.

"Selama ini orangnya baik, tidak pernah ada tindakan yang mencurigakan," kata Havid, dikutip dari TribunSolo.com.

Kata Havid, SU juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti selalu datang saat ada pertemuan Rukun Tetangga (RT).

"Ikut organisasi juga, tapi saya tidak tahu apa dan di mana," ungkapnya.

Baca juga: Kesaksian Warga Saat Terduga Teroris Sukoharjo Tabrak Rumahnya dengan Mobil, lalu Tewas oleh Densus 88

 

(Penulis : Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati, Rahel Narda Chaterine, | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus, Diamanty Meiliana)/TribunSolo.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Regional
Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Regional
Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com