Berdasarkan cerita orangtua, kata Wahyu, benda diduga cagar budaya itu sudah ada sejak lama.
Yoni berkepala kura-kura itu memiliki panjang dan lebar masing-masing sekitar 79 sentimeter. Diperkirakan usia yoni lebih dari 1.000 tahun.
"Dari dulu bilangnya sesepuh sudah ada," kata Wahyu.
Sekilas salah satu ornamen benda diduga cagar budaya itu mirip dengan kepala anjing. Sehingga warga sekitar menyebutnya sebagai Candi Asu.
"Warga sini menganggap kepalanya seperti anjing, makanya dinamakan Candi Asu," kata dia.
Pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta sudah berjalan. Benda diduga cagar budaya itu masih tetap dibiarkan di lokasi dan tidak dipindah.
Sementara, di sekitar yoni diberikan pagar dengan menggunakan tali rafia.
"Kemarin kan kena proyek tol tidak bisa digeser lagi. Yoni-nya tetep dipertahankan. Nanti dibuatkan lorong sehingga yoni berada di bawah jalan tol," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.