Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pisangan Jaya Tangerang Mengeluhkan Bau Limbah Oli

Kompas.com - 04/03/2022, 19:23 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kampung Sarakan, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten mengeluhkan munculnya aroma limbah.

Bau tersebut berasal dari aliran Sungai Cirarap.

Warga menduga bau tersebut ditimbulkan oleh limbah pabrik oli di daerah itu.

Deden, salah satu warga Grand Permata Sepatan mengatakan, setiap malam dirinya bersama warga lainnya selalu mencium aroma bau oli dari aliran sungai tersebut.

Aroma itu membuat warga merasa mual dan pusing.

Baca juga: Gudang Limbah Styrofoam di Kabupaten Bekasi Dilalap Api

"Bau oli yang sudah lama, dan aromanya itu membuat mual dan pusing," kata Deden seperti dikutip Antara, Jumat (4/3/2022).

Hal yang sama dikatakan Daman Huri, warga kampung Sarakan.

Menurut dia, bau oli itu sudah sejak dua bulan terakhir.

Daman mengatakan, bau limbah oli tersebut sangat mengganggu aktivitas warga setempat.

Dirinya khawatir aroma itu bisa menimbulkan penyakit dalam pada saluran pernapasan.

Pasalnya, warga setiap hari menghirup aroma bau tersebut.

"Mungkin lebih kurang sudah dua bulan aroma ini menyerbak mengganggu masyarakat," kata Daman.

Baca juga: Minim Pengelolaan, Limbah Medis Ancam Keselamatan Warga

Warga berharap, Pemerintah Kabupaten Tangerang, khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) bisa segera bergerak untuk melakukan pengecekan dan mencari sumber bau yang sudah meresahkan masyarakat itu.

 

Tanggapan kepala desa

Kepala Desa Pisangan Jaya Muhamad Hotib mengakui sudah banyak warga yang mengadukan perihal bau oli tersebut.

Masing-masing dari warga Kampung Sarakan, Perumahan Permata Sepatan, Griya Sepatan, Kampung Bubulak, dan Kampung Bendungan, dan Desa Pisangan Jaya.

Ia pun meminta Pemkab Tangerang bisa segera melakukan pengecekan.

Kemudian, apabila nantinya ada yang terbukti melakukan pencemaran limbah, maka perusahaan atau orang tersebut harus diberikan sanksi tegas agar tidak membuang limbah secara sembarangan lagi.

"Memang sudah banyak sekali warga yang mengeluhkan aroma tersebut. Bahkan, semalam banyak sekali warga yang datang dan menelepon saya, karena mengeluhkan aroma itu. Saya rasa aroma itu ditimbulkan dari Sungai Cirarab, kemungkinan limbahnya dibuang ke sana," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com