Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gorontalo, Provinsi yang Menyatakan Merdeka Sebelum Republik Indonesia

Kompas.com - 04/03/2022, 15:46 WIB
Dini Daniswari

Editor

Selama kurang lebih dua tahun, yaitu hingga 23 Januari 1942, wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri.

Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberikan imbas untuk wilayah sekitar maupun nasional.

Nani Wartabone dikukuhkan sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.

Hal tersebut terjadi, karena pada dasarnya masyarakat Gorontalo mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi.

Indikatornya dibuktikan pada saat Hari Kemerdekaan Gorontalo pada 23 Januari 1942 dikibarkan bendara merah putih dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Pada saat itu, negara Indonesia masih bermimpi untuk mencapai kemerdekaan, tetapi masyarakat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia.

Pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara, masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja".

Semboyan yang didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen Indonesia Timur, saat Gorontalo menjadi bagian Negara Indonesia Timur.

Baca juga: Ilomata River Camp, Tempat Kemah dan Wisata Baru di Gorontalo

Di sisi lain, Gorontalo memiliki riwayat pemerintahan yang demokrasi.

Pemerintah Gorontalo pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan adalah bersifat monarkikonstitusional. Pada awal terbentuknya kerajaan berakar pada kekuasaan rakyat yang menjelma diri dalam kekuasaan Linula, yang sesungguhnya dalam asas demokrasi.

Olongia Lo Lipu (Maha Raja kerajaan) adalah kepala pemerintahan tertinggi dalam kerajaan tetapi tidak berkuasa mutlak. Ia dipilh oleh Bantayo Poboide (Badan Musyawarah Rakyat) dan dapat dipecat atau di mazulkan oleh badan tersebut.

Masa jabatannya tidak ditentukan tergantung Bantayo Poboide.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan Bantayo Poboide sebagai penjelmaan kekuasaan rakyat.

Tugas Bantayo Poboide diperinci sebagai berikut:

  • Menetapkan adat dan hukum adat
  • Mendampingi serta mengawasi pemerintah
  • Menggugat raja
  • Memilih dan menobatkan raja dan pembesar-pembesar lainnya

Bantayo Poboide dalam menetapkan suatu hal berdasarkan musyawarah mufakat dalam mencapai kebulatan suara dan bersama-sama bertanggung jawab atas keputusan bersama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terobos Palang Pintu, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Sembrani

Terobos Palang Pintu, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Sembrani

Regional
Saat Puluhan Warga Purworejo Ikhlaskan Tanahnya untuk Jalan Umum...

Saat Puluhan Warga Purworejo Ikhlaskan Tanahnya untuk Jalan Umum...

Regional
Calon Perseorangan Wali Kota Padang Wajib Kantongi 49.964 Dukungan

Calon Perseorangan Wali Kota Padang Wajib Kantongi 49.964 Dukungan

Regional
Haru Mahasiswi Asal Palestina di Purwokerto Saat Mendapat Banyak Dukungan Rakyat Indonesia

Haru Mahasiswi Asal Palestina di Purwokerto Saat Mendapat Banyak Dukungan Rakyat Indonesia

Regional
 Maju Pilkada, Sekda Kota Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Maju Pilkada, Sekda Kota Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Parpol Lakukan Penjaringan, Nama Bakal Calon Wali Kota Salatiga Mulai Bermunculan

Parpol Lakukan Penjaringan, Nama Bakal Calon Wali Kota Salatiga Mulai Bermunculan

Regional
4 Anak di Purwokerto Tertimpa Tembok Keliling Rumah Warga, 1 Tewas

4 Anak di Purwokerto Tertimpa Tembok Keliling Rumah Warga, 1 Tewas

Regional
Banjir, Sektor Budi Daya Ikan di Demak Rugi hingga Rp 22 Miliar

Banjir, Sektor Budi Daya Ikan di Demak Rugi hingga Rp 22 Miliar

Regional
Terdakwa Pemukulan Wartawan Tribun Ambon Minta Keringanan Hukuman

Terdakwa Pemukulan Wartawan Tribun Ambon Minta Keringanan Hukuman

Regional
1.372 Warga Kebumen Berangkat Haji 2024, Tertua 93 Tahun dan Termuda 18 Tahun

1.372 Warga Kebumen Berangkat Haji 2024, Tertua 93 Tahun dan Termuda 18 Tahun

Regional
Kondisi Membaik, 36 Balita di Majene yang Keracunan Bubur Dipulangkan dari Puskesmas

Kondisi Membaik, 36 Balita di Majene yang Keracunan Bubur Dipulangkan dari Puskesmas

Regional
Calon Perseorangan pada Pilkada Kota Ambon Wajib Kantongi 21.452 Dukungan

Calon Perseorangan pada Pilkada Kota Ambon Wajib Kantongi 21.452 Dukungan

Regional
Merasa Senasib, Baiq Nuril Beri Semangat kepada Mahasiswi PKL Korban Pelecehan

Merasa Senasib, Baiq Nuril Beri Semangat kepada Mahasiswi PKL Korban Pelecehan

Regional
Mantan Pegawai Bank BUMN Edarkan Uang Palsu di Warung Sate, Punya Cara Khusus Kelabui Korban

Mantan Pegawai Bank BUMN Edarkan Uang Palsu di Warung Sate, Punya Cara Khusus Kelabui Korban

Regional
Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com