SALATIGA, KOMPAS.com - Seolah tak memedulikan terik matahari, sejumlah ibu yang tergabung dalam komunitas Bank Sapta Peson sekaligus penggerak di Eco Enzyme Nusantara menyusuri Sungai Kalibanteng yang berada di wilayah Blondocelong, Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Tak hanya berjalan, dengan tangan kosong mereka memunguti aneka sampah yang ada di sungai tersebut.
Hasilnya, lima karung besar berisi aneka sampah berhadil diangkut dari sungai.
Baca juga: Kabut Asap akibat Karhutla Semakin Tebal, Aktivitas Pelayaran di Sungai Kapuas Terganggu
Angela Widiawati dari komunitas Eco Enzym Nusantara mengungkapkan gerakan bersih-bersih sungai ini dilakukan karena sungai dijadikan tempat sampah oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
"Kita ibu-ibu semua yang berjumlah lima orang, membersihkan sungai karena Minggu besok mau menyiram eco enzym ke sungai ini," ujarnya, Kamis (3/3/2022).
Widia mengatakan sampah yang berhasil diangkut antara lain berupa plastik, pampers, pembalut, baju dalam, tirai, sarung, MMT, tambang, rafia, karpet, serta bungkus sampo dan deterjen.
"Ini sampah dari hulu juga. Karenanya bagi kami, ini berani kotor itu baik, karena kami membersihkan sungai agar ekosistemnya tetap terjaga," jelasnya.
Sementara Lurah Kutowinangun Kidul Titin Eka Novia mengatakan pembersihan tersebut sebagai wujud kepedulian kaum ibu terhadap sungai yang mulai tercemar.
"Dahulu banyak sekali ikan di Kalibanteng dan sumber mata air disitu menjadi kehidupan masyarakat sekitar, kami peduli untuk mengembalikan ekosistemnya," jelasnya.
Selain gerakan dari ibu-ibu tersebut, Titin juga nenegaskan telah melapor ke dinas terkait untuk mengingatkan pengusaha kecil atau menengah untuk tidak membuang limbah di sungai.
"Kami hendak membenahi bantaran sungai dan melestarikan sumber mata air, langkah awal yang dilakukan penanaman tanaman keras, pembersihan sungai dan lanjut penyiraman eco enzyme," ungkapnya.
Baca juga: Curhat Pencari Ikan di Semarang, Susah Dapat Ikan karena Pulau Sampah
Menurut Titin, penganggaran konservasi lingkungan sudah dimasukkan dalam dana kelurahan.
"Itu juga untuk pemanfaatan sumber air dengan pembibitan ikan dan pembenahan lingkungan sumber air yang sampai saat ini masih digunakan warga untuk mandi dan air minum," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.