Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Ulin yang Berani Tampil Plontos, Dilelang Sampai Rp 22 Juta, Didonasikan untuk Anak Pejuang Kanker

Kompas.com - 28/02/2022, 17:47 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Asrida Ulinuha (42) tak pernah menyangka rambutnya bakal dipangkas habis tak berbekas.

Bukan tanpa alasan, ia memutuskan berkepala plontos karena memiliki rasa empati kepada anak-anak penderita kanker.

Ia pun tergerak hatinya dan mengumpulkan donasi dalam rangkaian acara peringatan Hari Kanker Anak Internasional.

Berkat keberaniannya dicukur gundul ini, donasi yang terkumpul hingga mencapai Rp 22 juta lebih.

Baca juga: Presiden Jokowi Antar Jenazah Pamannya hingga ke Makam

"Ini kampanye solidaritas. Kalau bisa bermanfaat buat orang lain kenapa tidak. Enggak merasa rugi, malah justru menguntungkan bisa berbagi," kata wanita yang akrab disapa Ulin, di Mal Paragon Kota Semarang, Senin (28/2/2022).

Wanita yang juga mengelola kafe di Kota Semarang ini bercerita awalnya mengetahui ada gerakan cukur gundul untuk anak-anak penderita kanker dari Ketua Rasa Dharma, Harjanto Halim.

"Awalnya, saat ditantang kamu gundul mau tidak, ditawari awal Rp 5 juta (untuk donasi) saya mau. Jangan dia bilang Rp 10 juta. Lalu saya bikin TikTok. Sejak hari Rabu sampai sekarang, tahu-tahu tembus Rp 20 juta lebih. Itu dari beberapa orang terutama yang kenal," ujar Ulin.

Ulin mengaku tidak merasa menyesal dengan pengalaman pertama kalinya berambut plontos.

"Dulu rambutnya cuma berani potong cepak saja. Ini baru pertama kalinya cukur gundul dilelang secara terbuka. Saya bukan kehilangan rambut tapi justru menambah nilai di kepala. Karena keberaniannya yang mahal. Makanya yang nyumbang banyak untuk adek-adek penderita kanker," ungkap dia.

Ulin berharap gerakan ini tidak berhenti dilakukan karena sangat bermanfaatdan dapat menumbuhkan rasa kepedulian.

"Kalau ini bisa berdampak baik kenapa tidak. Harapannya aksi terus berjalan dan kepedulian meningkat," harap dia.

 

Kepala cabang Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Kota Semarang, Vita Mahaswari mengatakan, gerakan #beranigundul2022 ini sebagai rangkaian peringatan Hari Kanker Anak Internasional pada 15 Februari.

"Ini agenda tahunan digelar untuk mengajak kepedulian masyarakat, memberi simpati dan empati bagi anak-anak pejuang kanker," ucap dia.

Yayasan yang didirikan sejak 2016 ini hingga sekarang sudah membantu sekitar 325 anak penderita kanker usia 0 hingga 18 tahun dengan memberikan berbagai fasilitas.

"Kami memfasilitasi anak-anak kanker beserta pendamping, tranportasi, akomodasi rumah, pasien tinggal bersama orangtua dan pendamping, juga beri pengobatan yang tidak dicover BPJS dan permasalahan yang timbul selama anak menjalani perawatan. Seperti tempat tinggal dan obat yang tidak dicover BPJS, kehidupan sehari-sehari pasien dan orangtua, pendamping," ujar Vita. 

Baca juga: Minyak Curah di Semarang Masih Rp 14.000 per Liter, Pedagang Enggan Jual Sesuai HET

Ia pun merasa bersyukur kegiatan #beranigundul2022 itu mendapatkan respons yang bagus dari masyarakat. 

Bahkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga ikut aksi cukur gundul.

Vita juga mengucapkan terima kasih kepada tokoh Harjanto Halim yang getol mengajak tokoh lainnya dan sosialisasi lewat media sosial.

"Dibantu Pak Harjanto Halim memberi inspirasi bagi tokoh masyarakat. Saya sangat surprise dan terharu Pak Ganjar selalu mengawal, setiap tahun selalu hadir, kali ini ikut cukur," ujar Vita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com