Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedapatan Mark Up Tarif Jasa Pengiriman Barang, Seorang Karyawan Perusahaan di Tanjungpinang Diciduk Polisi

Kompas.com - 27/02/2022, 12:59 WIB
Elhadif Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Seorang karyawan perusahaan jasa pengiriman barang diciduk Satreskrim Polres Tanjungpinang di Kepulauan Riau.

Tersangka berinisial Pr ditangkap karena melakukan mark up tarif jasa pengiriman barang dari Kota Tanjungpinang ke Kabupaten Karimun.

Kasus ini terungkap setelah pihak perusahaan membuat laporan polisi ke Polres Tanjungpinang.

Baca juga: Berdiri 30 Tahun, Lantai Beton Pasar Ikan Tanjungpinang Ambruk Ke laut

"Tersangka sebagai karyawan di Kantor Wilayah Tanjungpinang," kata Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Awal Syaban melalui telepon seluler, Minggu (27/2/2022).

Dari hasil pemeriksaan polisi, tersangka yang berstatus karyawan itu telah berkali-kali menaikan harga pengiriman.

Adapun tarif pengiriman yang seharusnya sebesar Rp 200.000 per koli, dinaikan tersangka hingga Rp 285.000 tanpa pemberitahuan.

Baca juga: Polisi Sita Mobil Dinas Wakil Wali Kota Tanjungpinang

Akibat tindakan tersebut, pihak perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 24.014.995.

"Pengiriman kapal Rp 150.000 dan ditambah biaya angkut dari mobil ke kapal sebesar Rp 50.000. Tersangka menaikan tarif sebanyak 22 kali. Dari Rp 275.000 sampai Rp 285.000," terang Awal.

Setelah menerima laporan, Unit Pidum Satreskrim Polres Tanjungpinang menangkap Pr pada Rabu (23/2/2022) malam.

Awal menyebutkan, tersangka telah ditahan dan masih menjalani pemeriksaan.

"Tersangka diduga melanggar Pasal 374 Undang-Undang KUHP tentang Penggelapan dalam Jabatan Jo Perbarengan Tindak Pidana," ujar Awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com