Sebagai catatan, Bledug Cangkring adalah destinasi wisata alam serupa obyek wisata Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Grobogan. Lokasi keduanya berjarak sekitar 2 kilometer.
Fenomena letupan-letupan lumpur berselimut asap putih dari dalam tanah di hamparan luas itu juga mirip dengan obyek wisata "Oro Oro Kesongo" Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Mitologi masyarakat setempat menyebutkan jika fenomena ketiganya saling berkaitan dengan legenda Jaka Linglung.
Baca juga: Warga Aceh Utara Keluhkan Semburan Lumpur Berbau Menyegat dari Kompleks PT PGE
Jaka Linglung adalah putra Ajisaka yang diutus membunuh Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Jaka Linglung berjalan di perut bumi lantaran ia bisa berubah wujud menjadi ular naga.
Konon ketiga lokasi itu adalah jalur jalan pulang Jaka Linglung dari laut selatan menuju kerajaan Medang Kamulan setelah berhasil mengalahkan Prabu Dewata Cengkar.
Merujuk penelitian, ketiga lokasi tersebut merupakan situs gejala geologi berupa gunung lumpur (mud volcano).
Ahli Geologi, Handoko Teguh Wibowo, menyampaikan, keberadaan gunung lumpur di Bledug Kuwu, Bledug Cangkring dan Oro Oro Kesongo mengindikasikan jika di lokasi tersebut bersemayam minyak dan gas.
Lokasi gunung lumpur jamak ditemui di Kabupaten Grobogan, Blora, Rembang dan beberapa kabupaten di Jatim (zona kendeng).
Baca juga: 8 Fakta Menarik Sidoarjo, Kabupaten yang 19 Desanya Tenggelam karena Tragedi Lumpur Lapindo
Sementara di Indonesia mud volcano eruption yang masih sering dijadikan bahan perbincangan berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Meski demikian, Dosen Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhitama Surabaya ini menyebut, mud volcano di Grobogan dan Blora ini berbeda dengan di Sidoarjo.
Mud volcano di Sidoarjo bersuhu 100 derajat celcius, sedangkan mud volcano di Kesongo mengikuti suhu kamar berkisar 30 derajat celcius hingga 32 derajat celcius.
"Fenomena semburan ibarat erupsi tapi lumpur. Mud volcano menjadi ciri minyak dan gas. Mud volcano selalu berasosiasi dengan keberadaan migas baik di bawah atau di sekitarnya. Hal ini bisa kita lihat di sebelah barat Kesongo ada lapangan migas produktif, lapangan gabus milik Pertamina," kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jatim ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.