KOMPAS.com - Kabupaten Pemalang terletak Provinsi Jawa Tengah. Wilayah ini berada di pesisir utara di Pulau Jawa.
Dari Semarang, Pemalang berjarak sekitar 135 km ke arah barat dengan kendaraan darat dapat memakan waktu kurang lebih 2-3 jam.
Luas wilayah Kabuaten Pemalang adalah 1.115,30 km2. Wilayah ini berbatasan dengan kabupaten di sekitarnya dan laut Jawa, yaitu:
Melihat batas wilayah tersebut, Kabupaten Pemalangan memiliki posisi yang strategis, baik dari sisi perdagangan maupun pemerintahan.
Wilayah yang berada di pesisir utara Jawa ini dijuluki Kota Grombyang.
Baca juga: Kabupaten Pemalang: Sejarah, Asal-usul Nama, hingga Hari Jadinya
Berikut beberapa fakta tentang Kabupaten Malang:
1. Tenun ATBM
Pemalang merupakan pusat produksi tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Industri tenun telah berkembang sejak penjajahan Belanda, kemudian dikembangkan oleh beberapa tokoh desa.
Pada 1950, tenun ATBM mulai dikenal dalam motif desain kain tenun sarung. Sampai sekarang, kain tenun sarung menjadi ikon Desa Wanarejan Utara sebagai desain kain tenun ATBM atau kain tenun goyor.
Kampung Kain Tenun ATBM Wanarejan Utara telah menjadi sentra industri kain tenun ATBM dari masa lalu hingga sekarang.
Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Kabupaten Pemalang
Kain tenun ATBM ini merupakan industri rumah tangga pada pada kawasan pemukiman di Desa Wanarejan Utara.
2. Kandungan Sumber Daya Alam
Kandungan sumber daya alam paling potensial di Kabupaten Pemalang khususnya Pemalang bagian selatan terletak di lereng Gunung Slamet.
Sumber daya alam tersebut berupa tambang diorit, kaolin, batu gamping, dan batu marmer.
3. Sektor Pertanian Tulang Punggung Ekonomi Kabupaten Pemalang
Pemalang memiliki lahan sawah seluas 38.617 hektar dan lahan kering 23.8133 hektar yang masih menjadi tulang punggung perekonomian di Kabupaten Pemalang.
Komoditas menonjol tanaman pangan adalah padi, ketela pohon dan jagung, sayur-sayuran, bawang merah, cabai, dan ketimun. Sedangkan, produksi buah-buahn berupa nanas batu, pisang, dan mangga
Teh menjadi andalan Kabupaten Pemalang dengan produksi sebesar 927.53 ton dengan luas area perkebunan sebesar 15.713 hektar.
Baca juga: Toko Kue Kamir Bu Nuning di Pemalang, Tawarkan Kamir Jumbo
Produksi perkebunan andalan lainnya berupa tebu, kelapa sayur, glagah arjuna, cengkeh, kopi, tembakau, kakao, lada, nila, dan karet yang tumbuh subuh di daerah ini.
4. Gerabah Pekunden, Gerabah Tradisional Kebupaten Malang
Pekunden merupakan nama kampung yang sebagian penduduknya adalah pengrajin gerabah. Gerabah Pekunden telah terkenal sejak dulu dan berlangsung secara turun temurun.
Dahulu gerabah Pekunden menjadi pusat perekonomian warga Pekunden, namun sekarang perkembangan gerabah Pekunden semakin menurun.
Gerabah Pekunden pernah mengalami masa kejayaan pada 1997 - 2006 dengan larisnya penjualan pot bunga. Namun setelah 2007, gerabah Pekunden mengalami penurunan karena minimnya pengetahuan mengenai trend desain, minim inovasi teknologi, serta tidak ada regenerasi pengrajin gerabah.
5. Kuliner di Kabupaten Pemalang
Pemalang memiliki kekayaan kuliner yang cukup beragam, beberapa diantaranya, yaitu Sate Loso, Nasi Grombyang, Kepiting Gemes, dan Apem Comal.
Sate Loso, berbeda dengan sate pada umumnya, sate loso merupakan sate daging kerbau atau sapi yang pemasakannya dibacem terlebih dahulu sebelum dibakar. Sate disajikan dengan bumbu kacang berwaran merah yang telah diuleg lembut
Baca juga: Mampir ke Pemalang, Wajib Mencicipi Nasi Grombyang
Nasi Grombyang, kuliner ini berupa sajian nasi, irisan daging kerbau, dan kuah. Dalam penyajiannya, kuah lebih banyak sehingga membuat isi makanan ini bergoyang-goyang sesuai namanya grombyang.
Dalam bahasa Pemalang, grombyang berarti mengapung dipermukaan. Nasi grombyang telah mendapat predikat sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kepiting Gemes, kuliner ini berupa sajian masakan kepiting dengan cita rasa pedas dengan bumbu saus hitam yang membaluri kepiting. Sea food merupakan salah satu andalan kuliner di Pemalang.
Apem comal, kuliner ini terkenal sebagai oleh-oleh khas Pemalang. Sampai saat ini, apem masih dibuat dengan cara tradisional.
Adonan apem didiamkan semalam sebelum dicetak dengan alas daun pisang dan dikukus hingga matang.
Bentuk apem bulat pipih dengan tekstur rata dan lengket. Warna apem kecoklatan karena menggunakan gula merah.
Baca juga: Pemalang Tawarkan Wisata Alam
Nama Comal yang melekat pada apem tersebut tidak lain karena banyak pedagang apem yang berasal dari daerah Comal.
6. Seni Tari di Kabupaten Pemalang
Pemalang merupakan daerah yang memiliki apresiasi pada kesenian yang merupakan peninggalan secara turun-temurun.
Berbagai kesenian yang berkembang di wilayah ini, seperti Kuntulan, Krangkeng, Jaran Kepang, Baritan, Sintren, Brendung, Tari Ronggeng, Tari Kupu-kupu, Tari Bhineka, dan Tari Slendang Pemalang.
Dalam karya ilmiah berjudul Penciptaan Karya Tari Slendang Pemalang Sebagai Tari Identitas Kabupaten Pemalang, karya Evi Septimardiati mengatakan bahwa kesenian Pemalang belum memiliki identitas Pemalang.
Sebagai contoh Tari Slendang Pemalang, dalam hal bentuk gerak, karya tari tersebut sesunguhnya tidak memiliki dan memuat citra, ciri maupun kekhasan yang identik dengan sebagai identitas Pemalang.
Pasalnya, identitas Pemalang perlu mengacu pada sesuatu yang asli, khas, dan tidak didapatkan di daerah lain, kecuali Pemalang.
Sumber: digilib.isi.ac.id, Jatengprov.go.id, pemalangkab.go.id, dan jurnal.isi-ska.ac.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.