Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! Ada 6.000 Titik Rawan Kebakaran di Solo

Kompas.com - 18/02/2022, 07:08 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solo, Jawa Tengah, mendata ada sebanyak 6.000 titik rawan kebakaran di Solo.

Kepala Damkar Solo, Sutarja menyampaikan, ribuan potensi rawan kebakaran itu meliputi tempat usaha katering, warung makan, dan permukiman dengan penggunaan listrik yang tinggi.

Dia mengatakan, ribuan titik rawan kebakaran tersebut merupakan hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan kerja sama rukun tetangga (RT) di seluruh kelurahan yang ada di lima kecamatan.

"Kami pendataan kasar lewat Pak RT akhirnya didapatkan jumlah itu (6.000 titik rawan kebakaran)," terang Sutarja, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Viral Video Mesum di Kota Magelang, Pengunggahnya Bocah Kelas 6 SD

Pihaknya mengatakan, sudah mengundang para pelaku usaha yang berpotensi rawan kebakaran untuk mengikuti sosialisasi serta pelatihan pemadaman ringan.

"Kemarin ada dukungan dari DPRD Solo diupayakan untuk anggarannya bisa ditambah. Sehingga, sosialisasi bisa dilaksanakan kepada 3.500 pengusaha," kata Sutarja.

Penambahan anggaran tersebut, kata Sutarja, karena sosialisasi terkait potensi kebakaran yang dilaksanakan pada tahun lalu hanya menyasar kepada 250 warga.

Sementara, ungkap mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo itu, potensi kebakaran ini merata di seluruh wilayah di Solo.

Sutarja menilai, kasus kebakaran yang terjadi di Solo selama ini sebagian besar disebabkan karena kelalaian dan penggunaan listrik yang tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com