MAGETAN, KOMPAS.com – Pemerintah memastikan adanya surplus minyak goreng di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Menurut keterangan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, kebutuhan masyarakat Jawa Timur pada minyak goreng sebesar 59.000 ton.
Sedangkan produk minyak goreng di Jawa Timur mencapai 63.000 ton.
Meski demikian harga minyak goreng masih berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000 di sejumlah pasar di Magetan.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Abimanyu Poncoatmodjo Iswinarno mengatakan, sangat tidak wajar jika harga minyak goreng di Jawa Timur mahal.
Apalagi di beberapa daerah terjadi kelangkaan minyak goreng.
“Kita surplus lebh dari 3.000 ton. Ini hal yang sangat tidak wajar,” ujarnya saat menggelar operasi pasar minyak goreng di kantor UPT PPD Bappeda Jatim Jalan Mayjen Sungkono Magetan, Selasa (15/02/2022) sore.
Abimanyu menambahkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda, Pangdam dam Forkopimda telah melakukan sidak ke sejumlah pabrik minyak goreng.
“Ini akan ditelusuri dulu, mengapa ada kelangkaan. Nanti akan disampaikan gubernur dimana itu tersendatnya,” imbuhnya.
Baca juga: Sudah 4 Bulan, Kisruh Minyak Goreng Mahal Belum Juga Terselesaikan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan akan melakukan operasi pasar minyak goreng sampai menjelang bulan Ramadhan atau awal April mendatang.
Dengan gencarnya operasi pasar, diharapkan harga minyak akan stabil menjelang bulan puasa mendatang.
“Kita berdoa mudah-mudahan segera kembali normal,” ucap Abimanyu.
Baca juga: Produksi Minyak Goreng di Jatim Surplus namun Langka di Pasaran, Polda Gelar Penyelidikan