Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Positif Covid-19 SMP di Klaten Jadi 8 Orang, Penularan Disebut dari Klaster Keluarga

Kompas.com - 15/02/2022, 19:57 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Siswa SMPN 2 Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang terkonfirmasi Covid-19 bertambah tujuh orang.

Dengan penambahan tersebut, maka total siswa yang positif virus corona di sekolah tersebut ada delapan orang.

Camat Juwiring, Herlambang Joko menyampaikan, para siswa tersebut tertular Covid-19 bukan dari sekolah. Mereka diduga tertular dari keluarga.

"Itu klasternya keluarga. Bukan karena tertular dengan siswa di sekolah, tidak," kata Joko dikonfirmasi via telepon, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Timbulkan Kerumunan, Lomba Senam Aerobik di Klaten Dibubarkan, Panitia Di-swab

Joko menyampaikan untuk kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) SMPN 2 Juwiring dihentikan hingga Sabtu (19/2/2022). Siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"PJJ-nya diperpanjang sampai tanggal 19 Februari 2022," ungkap dia.

Dikatakan Joko bahwa tambahan tujuh siswa positif Covid-19 tersebut merupakan hasil tracing dari dua kelas sebanyak 68 siswa.

Semua siswa positif Covid-19 bukan warga Juwiring. Mereka berasal dari dua kecamatan, yakni Wonosari dan Delanggu.

"Semua siswa tanpa gejala. Mereka isolasi di rumah," kata dia.

Baca juga: Siswa Positif Covid-19 Diduga Tertular dari Neneknya, PTM SMP di Klaten Dihentikan Sementara Selama 3 Hari

Temuan kasus siswa positif Covid-19 di sekolah bukan kali pertama di Kecamatan Juwiring. Justru kasus pertama siswa positif Covid-19 ditemukan di SDN 1 Bulurejo.

"Awalnya malam di SDN 1 Bulurejo. Tapi sudah selesai kasusnya karena di-tracing sudah tidak ada temuan lagi," kata Joko.

 

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Yunanto mengatakan, PTM SMPN 2 Juwiring dihentikan sampai siswa benar-benar dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19.

"Nanti kita monitor. Hari Sabtu kita monitor kalau masih ada yang positif sekolah kita sterilkan, kita semprot (disinfektan). Kita monitor terus" kata Yunanto.

Menurut dia jika masih ditemukan ada siswa yang positif, maka PTM sekolah tersebut masih tetap dihentikan.

Baca juga: 1 Guru Positif Covid-19, PTM SMAN di Klaten Ini Dihentikan Sementara

Sebaliknya jika tujuh siswa yang positif sudah sembuh, PTM akan dimulai kembali.

"Nanti dibatasi 50 persen. Karena lonjakan kasus (Covid-19) ini luar biasa," terang dia.

Dikatakan Yunanto kenaikan kasus Covid di Klaten didominasi dari masyarakat umum. Sehingga tidak ada penularan kasus yang berasal dari klaster sekolah.

Baca juga: Diduga Pukul Penyanyi Saat Hajatan, Warga Klaten Jadi Buronan Polisi

"Lonjakan Covid itu kebanyakan berasal dari masyarakat. Kalau di sekolah jauh lebih siap, lebih ketat dalam prokesnya. Sehingga saya tidak ingin sekolah itu disebut klaster. Klaster itu berasal dari masyarakat, khalayak umum bukan dari sekolah," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com