Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTMGU Lombok, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Uap Pertama di Indonesia yang Turut Menerangi Mandalika

Kompas.com - 15/02/2022, 05:02 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Uap Lombok Peaker menjadi PLTMGU pertama di Indonesia.

Selain itu PLTMGU Lombok Peaker merupakan pembangkit listrik "Combined Cycle" pertama di Indonesia.

Baca juga: PLTS Likupang, Pemanen Energi Matahari Terbesar di Indonesia

Lokasi PLTMGU Lombok Peaker ada di Tanjung Karang, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Setelah pembangunannya selesai pada pertengahan tahun 2020, pembangkit ini telah beroperasi penuh.

Baca juga: PLTP Kamojang, Pembangkit Listrik dengan Tenaga Panas Bumi Pertama di Indonesia

Kapasitas PLTMGU Lombok Peaker

PLTMGU Lombok Peaker terdiri dari 13 unit pembangkit gas engine yang terbagi menjadi 2 blok.

Tiap unit memiliki kapasitas 9,76 MW sehingga total daya yang dihasilkan sebesar 126.88 MW.

Baca juga: Realisasi Bauran Energi Terbarukan Tidak Capai Target

Jumlah ini masih ditambah dengan 10 MW yang diperoleh dari pemanfaatan uap panas yang diolah oleh sistem PLTU.

Listrik yang dihasilkan PLTMGU Lombok Peaker ini difungsikan untuk mendukung kebutuhan sistem kelistrikan PLN Lombok.

Bertambahnya pasokan listrik ini terutama untuk mendukung tumbuhnya pariwisata termasuk di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang merupakan destinasi super prioritas.

Sistem Combined Cycle PLTMGU Lombok Peaker

PLTMGU Lombok Peaker menggabungkan dua sistem proses pembakaran PLTMG dan PLTU yang menghasilkan siklus gabungan yang dikenal dengan istilah "Combined Cycle".

Kombinasi ini dilakukan agar proses produksi energi listrik ini dapat berjalan lebih efisien.

Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Yuyun Mimbar Saputra menjelaskan bahwa proses kerja PLTMGU Lombok Peaker ini serupa dengan mesin yang digunakan pada sepeda motor atau mobil.

Sama-sama menggunakan jenis mesin pembakaran dalam (spark ignition combustion), perbedaan mesin PLTMGU ada pada gas engine yang tidak memerlukan proses pengabutan karena bahan bakar yang digunakan sudah berbentuk gas.

Selanjutnya, energi panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran di gas engine (PLTMG) digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja pada turbin (PLTU).

Caranya adalah dengan memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang nantinya akan menghasilkan uap jenuh kering.

Uap dari hasil HRSG inilah yang kemudian digunakan untuk memutar sudu (baling baling) yang selanjutnya menggerakkan turbin generator dan akhirnya menjadi energi listrik.

PLTMGU Lombok Peaker Ramah Lingkungan

PLTMGU Lombok Peaker menggunakan gas engine untuk proses pembakarannya dan bukan menggunakan gas turbine seperti PLTMGU pada umumnya.

Hal ini karena PLTMGU ini tidak menggunakan batubara sebagai bahan bakar untuk menghasilkan uap, namun memanfaatkan uap panas hasil dari gas engine.

Selain dari aspek bahan bakar, emisi gas buang PLTMGU juga selalu dimonitoring secara online dengan menggunakan peralatan CEMS (Continuous Emission Monitoring System).

Nilai emisi gas buang seperti SO2, NO2, total partikulat dan kepekatan dimonitoring dengan tujuan memastikan emisi yang dihasilkan PLTMGU Lombok Peaker masih dalam ambang batas standar yang telah ditetapkan.

Lebih detail, potensi polusi suara dari kebisingan yang ditimbulkan oleh radiator yang berfungsi sebagai sistem pendingin cukup minim.

Hal ini karena sistem pertukaran panas (heat exchanger) PLTMG Lombok Peaker menggunakan media air laut yang diolah terlebih dahulu dan bersirkulasi dalam siklus tertutup.

Tak heran pembangkit ini menjadi istimewa karena diproyeksikan menjadi pembangkit yang paling ramah lingkungan dan efisien dalam pengoperasiannya.

Sumber:
desdm.sumutprov.go.id 
esdm.go.id 
kominfo.go.id 
antaranews.com 
money.kompas.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com