Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari "Share" Foto, Anak 13 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual

Kompas.com - 14/02/2022, 20:13 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

 UNGARAN, KOMPAS.com - Seorang anak 13 tahun di Kabupaten Semarang menjadi korban kekerasan seksual, dengan kasusnya menjadi perhatian Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Jawa Tengah.

Kasus bermula dari share foto melalui media sosial secara berantai dan tidak senonoh terhadap korban yang dilakukan teman sendiri.

"Peristiwa berdampak sangat buruk bagi korban, yang masih duduk di kelas satu sebuah sekolah swasta di wilayah Kecamatan Pringapus. Dia lalu mendapat ancaman dan intimidasi dari pelaku yang berusia 17 tahun dan 39 tahun," kata Samsul Ridwan, Ketua LPAI Jateng dalam keterangan tertulis, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Wamenkumham Sebut Ada 7 Bentuk Tindak Pidana Kekerasan Seksual di RUU TPKS

Melalui foto tersebut, terduga pelaku mengancam akan menyebarkan foto setengah badan korban jika tidak mau menuruti keinginan pelaku.

"Akhirnya korban karena ketakutan bersedia menemui pelaku. Kemudian korban oleh pelaku dibawa ke sebuah kos-kosan," ungkapnya.

Berdasarkan investigasi dan pendampingan LPAI Jateng, didapat informasi bahwa setelah korban dibawa ke rumah kos-kosan oleh pelaku, korban lalu diminumi obat dan terjadi aksi kejahatan seksual kepada korban.

"Kejadian ini berlangsung selama tiga kali selama tiga hari dengan modus yang sama, yaitu diancam, diminumi obat, dan dilakukan kejahatan seksual," kata Samsul.

Saat ini, kasus kejahatan seksual anak ini telah masuk pada persidangan di Pengadilan Negeri Ungaran dengan menyidangkan salah satu pelaku yang masih berusia 17 tahun.

"Sementara terduga pelaku yang berumur 39 tahun masih kabur. LPAI Jateng mendorong agar Polres Semarang menetapkan terduga pelaku yang masih buron dan berusia dewasa tersebut sebagai DPO. Sementara pelaku yang berusia anak sedang proses persidangan anak," terang Samsul.

Dikatakan, LPAI Jateng konsentrasi pada pendampingan korban dengan berbagai strategi. "Yaitu pendampingan litigasi kepada korban dan orangtua korban. Kemudian terus mengawal kasus ini mulai dari proses penyidikan sampai persidangan di pengadilan," imbuhnya.

LPAI Jateng telah menunjuk enam orang tim pengacara untuk mendampingi korban dan orangtua korban.

"Selain mendampingi secara litigasi, LPAI Jateng juga melakukan pendampingan dan advokasi non litigasi dengan terus mendorong Pemerintah Kabupaten Semarang, untuk terus mewujudkan agar sekolah di wilayahnya dan menjadi tanggung jawabnya menjadi lebih ramah, dan dalam kasus ini mendorong agar sekolah bisa lebih membantu untuk membuat suasana nyaman bagi semua anak," kata Samsul.

LPAI Jateng, lanjutnya, mendorong Polres Semarang untuk segera menetapkan terduga pelaku yang berusia 39 tahun yang saat ini kabur sebagai DPO. "Kami juga minta Pemkab Semarang untuk membantu korban dan keluarga korban baik pendampingan psikologis, medis, perlindungan dan ekonomi " tegas Samsul.

Baca juga: Sidang Kasus Kekerasan Seksual di Sekolah SPI Akan Berlangsung di PN Malang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com