KOMPAS.com - Roro Jonggrang merupakan cerita legenda pembangunan Candi Prambanan, Provinsi Yogyakarta.
Cerita ini merupakan kisah cinta Pangeran Bandung Bondowoso dengan putri Roro Jonggranng. Lantaran ada unsur keterpaksaan, kisah cinta itu pun pudar karena luapan kemarahan Pangeran Bandung Bondowoso.
Dari cerita legenda ini sampai memunculkan mitos bahwa pasangan yang belum menikah lalu masuk ke ruangan patung Roro Jonggrang di Prambanan maka jalinan cintanya dapat rusak.
Cerita Roro Jonggrang berawal ketika Raja Pengging yang ingin memperluas wilayahnya. Ia memerintahkan puteranya, Bandung Bondowoso dan pasukannya untuk menyerang Prambanan.
Setibanya di Prambanan, Bandung Bondowoso langsung menyerbu ke dalam istana.
Baca juga: Kisah Roro Jonggrang, Legenda di Balik Candi Prambanan
Prabu Boko (Raja Boko), raja yang bertahta di wilayah Prambanan tidak tinggal diam. Ia segera menyuruh pasukannya untuk menahan serangan yang datang secara tiba-tiba.
Akhirnya, pasukan Bondowoso berhasil menaklukkan Prambanan. Prabu Boko tewas terkena senjata sakti Bandowoso yang bernama Bandung.
Kemudian abdi kerajaan, raksasa Patih Gupolo memimpin pasukannya menjauh dari medan perang.
Kembali ke Istana Boko, Patih Gupolo memberitahu putri Rara Jonggrang tentang kematian ayahnya. Sang putri bersedih.
Belum usai kesedihan putri, pasukan Pengging mengepung dan menguasai istana. Di saat bersamaan, Pangeran Bandung Bondowoso terpesona dengan kecantikan putri dan bermaksud melamarnya, tetapi lamaran itu ditolak dengan cepat.
Baca juga: Sendratari Roro Jonggrang ala Broadway Disuguhkan di Washington DC
Tidak putus asa, Bandung Bondowoso bersikeras pada pendiriannya. Akhirnya, Roro Jonggrang menyetujui dengan dua syarat yang sangat sukat dinalar, yaitu pangeran harus membangun sumur bernama Jalatunda dan ia harus membangun seribu candi dalam waktu satu malam.
Pangerann yang telah jatuh cinta itu pun menyetujui syarat Roro Jongggrang. Menggunakan kekuatan gaib, pangerann dengan cepat menyelesaikan bangunan sumur dan dengan bangga menampilkan karyanya pada putri.
Namun dengan liciknya, putri malah mendorong pangeran ke dalam sumur, kemudian Patih Gupolo menumpuk batu ke dalamnya dan mengubur hidup-hidup.
Dengan susah payah, Bandung Bondowoso berhasil lolos. Lantaran rasa cintanya pada putri terlalu kuat, ia memaafkan sang putri.
Untuk memenuhi syarat yang kedua, Bandung Bondowoso bersemedi dan memanggil jin di bumi, jin merupakan balatentara pangeran yang dapat dipanggil dalam waktu sekejab. Dengan bantuan mereka, ia telah membangun 999 candi dan mulai mengerjakan yang terakhir.
Baca juga: Malam Ini, Sendratari Roro Jonggrang Perdana Dipercantik Video Mapping
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.