Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan TKI yang Punya Gangguan Jiwa dan Minta supaya Dipasung

Kompas.com - 08/02/2022, 09:10 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Hasanudin (50), seorang pria di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), sudah tujuh tahun tidak bisa bergerak leluasa.

Kondisi yang dialami oleh Hasanudin ini lantaran ia merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Selama bertahun-tahun, Hasanudin hidup dalam belenggu rantai di sebuah pondok khusus yang dibangun oleh keluarga di belakang rumah di Desa Sungai Utara, Kecamatan Kundur Utara.

Kaki Hasanudin dirantai dan diikat pada sebuah kayu tiang penyangga pondok tersebut.

Baca juga: Sering Menolong ODGJ dan Warga Miskin, Bripka Donni Malindo Diberi Penghargaan

Kepala Desa Sungai Ungar Utara Zaini mengatakan, Hasanudin mengalami gangguan kejiwaan sejak bekerja di Malaysia beberapa tahun sebelum pulang ke Indonesia.

Hanya saja, kondisinya kian parah saat tiba di Kepri.

"Saat di Malaysia sudah mengalami gangguan kejiwaan, tapi tidak parah. Sepulangnya ke Indonesia, baru semakin parah," kata Zaini melalui telepon, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Detik-detik Bripka Donni Evakuasi ODGJ yang Dikurung dan Dirantai karena Sering Mengamuk hingga Pukul Orangtuanya

Zaini menjelaskan bahwa Hasanudin sendiri yang meminta langsung kepada pihak keluarga agar dirinya dipasung.

Hasanudin menyadari bahwa ia seringkali mengamuk dan menyerang warga sekitar.

"Dia sendiri yang minta. Jika tidak dirantai, dia suka emosi dan menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Bahkan, jendela rumah tetangga juga dipukulnya," kata Zaini.

 

Hasanudin sebelumnya sudah pernah dibawa oleh pemerintah daerah ke rumah sakit jiwa yang ada di Pekanbaru, Riau.

Kondisi kejiwaannya bahkan sempat membaik selama mendapatkan penanganan di rumah sakit tersebut.

"Selama di rumah sakit bagus, tapi beberapa bulan kemudian setelah dipulangkan kambuh lagi," kata Zaini.

Baca juga: Kisah Mariyati, Teras Rumah Ditutup Lembaran Kain, Anaknya ODGJ, Mengamen demi Menyambung Hidup

Kondisi tersebut akhirnya membuat pihak keluarga pasrah dan akhirnya merantai Hasanudin di sebuah pondok yang berada di belakang rumah.

Namun, Zaini menyebutkan bahwa pihak keluarga dan pemerintah daerah tetap memperhatikan dan mengawasi Hasanudin selama dipasung.

"Selama di pondok diperhatikan oleh keluarga seperti makan, minum dan buang air. Sementara obatnya itu rutin kita berikan dari Puskesmas," ujar Zaini.

Zaini mengatakan, pemerintah daerah akan membangun sebuah pondok yang lebih layak huni untuk Hasanudin.

Hal tersebut dipastikan usai Bupati Karimun Aunur Rafiq melihat langsung kondisi Hasanudin  pada 29 Januari 2022 lalu.

"Iya, Bapak Bupati akan membangun pondok yang lebih bagus untuknya," kata Zaini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com