Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Berau, Kabupaten di Kalimantan Timur yang Memiliki Wisata Bawah Laut Mendunia

Kompas.com - 07/02/2022, 17:51 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Kabupaten Berau adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur.

Ibu kota Kabupaten Berau terletak di Tanjung Redeb.

Kabupaten Berau mempunyai potensi laut yang dimanfaat sebagai wisata dan mata pencaharian penduduk pesisir sebagai nelayan.

1. Wilayah Kabupaten Berau Berupa Daratan dan Lautan

Kabupaten Berau memiliki luar wilayah 34.127,47 km2 terdiri dari daratan seluas 22.030,81 km2 dan luas lautan 12.299,88 km2.

Kabupaten Berau juga terdiri dari 52 pulau besar dan kecil dengan 13 kecamatan, 10 kelurahan, dan 96 kampung maupun desa.

Jumlah penduduk berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada 2011 sebesar 191.807 jiwa.

2. Kabupaten Berau Berasal dari Kesultanan Berau

Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar abad ke-14. Menurut sejarah Berau, raja pertama yang memerintahkan bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Suryanata Kesuma.

Baca juga: Pulau Derawan Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi

 

Sedangkan, istinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri.

Awalnya, pusat pemerintahan kerajaan berada di Sungai Lati (sekarang menjadi lokasi pertambangan Batu Bara PT. Berau Coal).

Aji Raden Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400 - 1432 dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.

Pada masa itu, ia berhasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut, dan Banua Rantau Sewakung.

Aji Raden Suryanata juga disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau pertama, pemerintah telah mengabadikan sebagai nama Korem 091 Aji Raden Suryanata Kesuma berada pada Rayon Militer Kodam VI/TPR.

Menyambut tumbuhnya wisatawan, penginapan pun semakin banyak bertambah di Kabupaten Berau, Kaltim.KOMPAS.com/DANI JULIUS ZEBUA Menyambut tumbuhnya wisatawan, penginapan pun semakin banyak bertambah di Kabupaten Berau, Kaltim.

Setelah ia wafat, pemerintahan dilanjutkan keturunannya secara turun temurun hingga abad ke-17.

3. Belanda Memecah 2 Kesultanan

Pada awal abad XVIII, penjajah Belanda masuk memasuki Kerajaan Berau dengan kedok sebagai pedagang (VOC). Namun, kegiatan dilakukan dengan politik Devide et Impera (politik adu domba).

Kelicikan Belanda berhasil memecah belah Kerajaan Berau, sehingga kerajaan terpecah menjadi dua kesultanan, yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.

Pada saat bersamaan, ajaran agama Islam masuk ke Berau yang dibawa oleh Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan.

Baca juga: Mau Tahu Asal Usul Nama Pulau Derawan? Ini Kisahnya...

Sultan pertama di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin (1800 - 1852). Raja Alam terkenal sebagai pemimpin yang gigih menentang Belanda.

Raja Alam pernah ditawan dan diasingkan ke Makassar (dahulu Ujung Panjang).

Untuk mengenang jiwa patriot Raja Alam, namanya diabadikan menjadi Batalyon 613 Raja Alam yang berkedudukan di Kota Tarakan.

Sedangkan, Kesultanan Gunung Tabur, sultan pertamanya adalah Sultan Muhammad Zainal Abidin (1800 - 1833).

Keturunananya meneruskan pemerintahan, sultan terakhir adalah Aji Raden Muhammad Ayub (1951 - 1960). Kemudian, wilayah kesultanan menjadi bagian dari Kabupaten Berau.

4. Sultan Muhammad Amminuddin Menjadi Kepala Daerah Istimewa Berau

Sultan Muhammad Amminuddin memerintah sampai adanya peraturan peralihan dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang Darurat tahun 1953. Tanggal terbit undang-undang tersebut menjadi Hari Jadi Kabupaten Berau.

Terbitnya Undang-undang No 27 tahun 1959, Daerah Istimewa Berau berubah menjadi Kabupaten Dati II Berau dan Tanjung Redeb sebagai ibu kota kabupaten.

Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1960 - 1964) menjadi Bupati Kepala Daerah Tk II Berau yang pertama.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 4,0 Guncang Kabupaten Berau Kalimantan Timur

5. Tanjung Redeb Sebagai Ibu Kota Untuk Mengenang Kesultanan Berau

Para penjaga hutan (ranger) saat mengangkut orangutan Gisel dalam kandang transport menggunakan perahu kayu menuju Hutan Lindung Sungai Lesan (HLSL), Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (19/6/2021). KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Para penjaga hutan (ranger) saat mengangkut orangutan Gisel dalam kandang transport menggunakan perahu kayu menuju Hutan Lindung Sungai Lesan (HLSL), Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (19/6/2021).

Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk mengenang pemerintahan Kesultanan Berau.

Dimana pada 1810, Sultan Alimuddin (Raja Alam) memindahkan pusat pemerintahan ke kampung Gayam yang sekarang dikenal Kampung Bugis.

Pemindahan ke Kampung Bugis pada 25 September 1810 menjadi cikal bakal berdirinya Kota Tanjung Redeb, yang diabadikan sebagai Hari Jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana ditetapkan Perda No 3 tanggal 2 April 1992.

6. Kabupaten Berau Dikenal Wisata Bawah Laut

Kabupaten Berau dikenal sebagai daerah wisata bawah laut, tidak hanya oleh turis domestik tetapi juga turis mancanegara.

Tempat wisata yang menjadi daya tarik adalah terutama Pulau Derawan, Pulau Maratua, dan gugusan-gugusan pulau kecil di sekitarnya.

Baca juga: Pulau Maratua, Surga bagi Pecinta Fotografi dan Snorkeling

Salah satu obyek wisata yang sudah terkenal dan mendunia adalah Pulau Derawan. Pulau yang terkenal dengan keindahan pemandangan bawah laut menjadi tujuan diver dari seluruh dunia.

Pulau Maratua dikelilingi oleh pulau-pulau kecil yang menyimpan berbagai macam pesona alam di setiap pulaunya. Salah satunya, Pulau Kakaban yang terkenal dengan danau dipenuhi ubur-ubur tidak berbisa.

7. Perikanan Komoditas Unggulan

Lokasi pertambangan batu bara milik salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Berau. Pantauan udara terlihat genangan air akibat luapan sungai yang menggenangi pemukiman warga sejak pekan lalu Mei 2021. Istimewa Lokasi pertambangan batu bara milik salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Berau. Pantauan udara terlihat genangan air akibat luapan sungai yang menggenangi pemukiman warga sejak pekan lalu Mei 2021.

Perikanan merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Berau. Bahkan, sebagian masyarakat yang tinggal di daerah pesisir menjadikan sektor perikanan (nelayan) sebagai mata pencaharian utama.

Baca juga: Dibutuhkan Komitmen Semua Pihak Agar Pariwisata Maratua Mendunia

8. Pertambangan di Kabupaten Berau

Kabupaten Berau memiliki beragam formasi geologi yang mengandung berbagai jenis mineral dan batu bara yanng terkandung di dalamnya.

Berdasarkan peta geologi regional lembar Tanjung Redeb 1918, lembar Muara Lasan 1917, lembar Longbia 1818, lembar Muarawahau 1817, lembar Talisayan 1916, Kabupaten Berau terdiri dari 26 formasi batuan dan alluvium berumur kuarter.

komoditas logan secara umum berada di bagian hulu Kabupaten Berau yang terlewati oleh jalur metalogen yang ditandai dengan adanya batuan-batuan beku intrusif bersifat granitik dan batuan ekstrusif yang bersifat andesitik.

Secara umum, sebaran komoditas logam ini meliputi wilayah Kecamatan Segah dan Kecamatan Kelay.

Logam emas di beberpa tempat di hulu Sungai Segah dan Kelay telah dimanfaatkan oleh penduduk setempat dengan penambangan tradisional.

Sumber: beraukab.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com