Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kesultanan Samawa di Sumbawa: Lokasi, Raja, dan Peninggalan Bukti Keberadaan

Kompas.com - 07/02/2022, 12:48 WIB
Dini Daniswari

Penulis

Sultan dalam bahasa Sumbawa disebut Datu Mutar, tetapi oleh rakyatnya disebut Dewa atau Dewa Mas Samawa.

Gelar Dewa adalah gelar yang lazim dipakai untuk golongan kesatria dalam sistem kasta di Bali.

Penghasilan Sultan dan Pejabat Kerajaan

Penghasilan sultan diperoleh dari hasil lahan pertanian milik sultan dan dari pajak (belasting), baik pajak hasil bumi maupun pajak perdagangan, terutama pajak ternak dan opium.

Sultan Samawa memiliki ladang atau sawah yang digarap dan ditanami oleh penduduk ibu kota kerajaan (tau juran) tanpa upah imbalan.

Selain itu, ada tiga peganton luar, yaitu Demung Mapin, Bumi Ngampo, dan Demung Kroya. Setiap tahunnya, masing-masing menyetor 300 ikat padi kepada sultan sebagai pajak yanng disebut pamangan.

Sultan juga mendapatkan penghasilan dari pajak, antara lain pajak penjualan (perdagangan) hasil bumi, ternak, dan opium.

Baca juga: Kejarlah Ombak sampai Sumbawa Barat

Bukti Keberadaan Kesultanan Sumbawa

Keberadaan Kesultanan Sumbawa di masa lampau dibuktikan dengan adanya peninggalan. Di Kota Sumbawa besar hingga saat ini masih berdiri dengan kokoh sebuah bangunan bekas istana Sultan Sumbawa yang disebut Dalem Loka (Istana Tua) atau disebut Bale Rea (Rumah Besar atau Rumah Raja).

Tidak jauh dari Dalem Loka terdapat Makam Sampar, kompleks makam sultan-sultan Sumbawa dan keluarganya.

Sumber: jlka.kemenag.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati'

"Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati"

Regional
Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Regional
4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com