Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 40.289 Warganya Menganggur, Ini Tindakan Bupati Kendal

Kompas.com - 03/02/2022, 18:41 WIB
Slamet Priyatin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, merepons survei masih ada puluhan ribu warganya yang jadi pengangguran.

Berdasarkan survei angkatan kerja nasional Agustus 2021, usia kerja (15 tahun ke atas) di Kendal mencapai 763.694 orang.

Sebanyak 493.732 orang (64,65 persen) bekerja, sementara 40.289 orang (5,28 persen) menganggur atau belum bekerja.

Baca juga: Curi Uang Ibu Kandung Rp 32 Juta, Pria Pengangguran Ini Dipenjarakan

Sedangkan 229.663 (30,07 persen) tidak masuk ke dalam angkatan kerja karena statusnya adalah pelajar.

Menanggapi survei tersebut, Dico menjelaskan dirinya sudah menyiapkan kebijakan untuk mengurangi angka pengangguran di Kendal.

Di antaranya, bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan KIK untuk membuka pelatihan kerja, sehingga tenaga kerja mengalami penyerapan yang lebih besar. 

“Pemerintah Kendal mempersiapkan aplikasi Kendal Karir yang merupakan wadah bertemunya pemohon kerja dan perusahaan,” kata Dico, Kamis (3/02/2022). 

Melalui aplikasi Kendal Karir tersebut, diharapkan bisa mempermudah masyarakat dalam mencari dan memperoleh pekerjaan yang tepat.

Selanjutnya ada kerja sama lainnya dengan pihak swasta seperti Grab Teknologi, yang akan membuka lowongan driver baru lagi tahun ini, khusus wilayah Kendal. 

Baca juga: Lembaga Riset IDEAS: Angka Kemiskinan Turun, tapi Jumlah Pengangguran Bertambah

“Kami akan terus melakukan kerja sama bersama pihak ketiga untuk membuka lowongan kerja, dan mengintegrasikannya dengan kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan yang ada,” tambah Dico.

Sementara itu, Kepala Disperinnaker Kendal, Cicik Sulastri mengatakan, pihaknya akan  melakukan terobosan atau inovasi dan berkolaborasi atau bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk mengatasi angka pengangguran ini.

Upaya yang tengah dilakukan, yaitu memfasilitasi para pencari kerja dengan pihak perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK). 

“Saat ini di KIK ada 19 perusahaan yang sudah beroperasi, dan 13 perusahaan masih dalam proses. Dari sejumlah perusahaan tersebut diperkirakan pada tahun 2022 masih membutuhkan sekitar 8.534 pekerja," kata Cicik.

Baca juga: 5.511 Warga Kota Cirebon Jadi Pengangguran akibat Pandemi Covid-19

Guna mendukung ketrampilan para pencari kerja, jelas Cicik, BLK Kendal, pada anggaran tahun 2022 sudah membuka 10 kelas, yang kuota per kelasnya untuk 16 orang.

Dari 10 kelas yang dibuka, 5 kelas di antaranya pelatihan menjahit garmen, sedangkan kelas lainnya yakni pelatihan las, bengkel sepeda motor, servis HP, elektronik, dan tata rias. 

"Pelatihan menjahit garmen ini yang paling banyak, karena untuk memenuhi permintaan dari KIK, di tahun 2022 ini membutuhkan 100 karyawan per bulan," jelas Cici.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cinta Tak Direstui Orangtua, Pria di Riau Sebar Video Bugil Pacarnya

Cinta Tak Direstui Orangtua, Pria di Riau Sebar Video Bugil Pacarnya

Regional
Jumlah Sekolah Tak Sebanding dengan Siswa, 3 SMPN akan Dibangun di Semarang

Jumlah Sekolah Tak Sebanding dengan Siswa, 3 SMPN akan Dibangun di Semarang

Regional
Fakta dan Kronologi Suami Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi di Karimun

Fakta dan Kronologi Suami Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi di Karimun

Regional
Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Regional
Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Regional
Soal Calon Menteri Kabinet, Gibran: Keputusan Presiden Terpilih

Soal Calon Menteri Kabinet, Gibran: Keputusan Presiden Terpilih

Regional
Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Regional
Cerita Bataona, dari Jurnalis 'Terpanggil' Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Cerita Bataona, dari Jurnalis "Terpanggil" Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Regional
Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Regional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic" di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Regional
Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com