Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sampah Bungkus Alat Tes Cepat Antigen di Selat Bali, Ini Hasil Pemeriksaan Polisi

Kompas.com - 02/02/2022, 14:31 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Polresta Banyuwangi telah memeriksa masalah sampah bungkus alat tes cepat antigen yang ditemukan di Selat Bali.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu mengatakan, pemeriksaan dilakukan segera setelah video yang memperlihatkan sampah itu viral di media sosial.

Baca juga: Bungkus Alat Tes Cepat Antigen Cemari Laut, Dinkes Banyuwangi Gelar Investigasi

Dari hasil pemeriksaan itu, didapatkan fakta bahwa tidak ada alat tes cepat antigen yang terbuang. Sehingga, sampah itu tidak berpotensi menyebarkan limbah medis.

"Hasil gelar perkara yang ada, bahwa yang ada itu sampah atau bungkus plastik bekas daripada rapid test antigen, bukan limbah daripada rapid test antigen," kata Nasrun dalam keterangan pers, Selasa (1/2/2022).

Ia menjelaskan, polisi juga mengonfirmasi sebuah klinik berinisial BT 2, yang membuang sampah itu di pantai utara Selat Bali.

Petugas di klinik yang berlokasi sekitar satu kilometer dari Pelabuhan Ketapang itu menumpuk dan membakar sampah bungkus alat tes cepat antigen di pantai.

Sebelum semua terbakar, tumpukan sampah itu terembus angin dan melayang tersebar di perairan pantai setempat, hingga videonya viral.

Kepada pengelola klinik maupun masyarakat, Nasrun mengimbau, agar tidak membuang atau membakar sampah sembarangan, terutama di dekat laut.

"Sementara kita ingatkan secara tegas kepada klinik tersebut, bahwasanya buang sampah atau membakar sampah itu sudah ada tempatnya. Sehingga kepada masyarakat seluruhnya, jangan membuang sampah apalagi di pinggir laut," katanya lagi.

Pihaknya juga melakukan sidak ke klinik itu untuk melihat pengolahan limbah medis yang diberlakukan di sana.

Dari sidak itu, diketahui klinik tersebut telah memisahkan sampah medis dan nonmedis. Sampah medis dikelola sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Salah satu perawat di klinik tersebut, Nadia mengatakan, pihaknya telah mengikuti prosedur dengan menyerahkan sampah medis ke perusahaan pengelola limbah medis.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, RS Rujukan di Banyuwangi Diminta Siapkan Kembali Ruang Isolasi

Nadia mengaku, pihaknya kurang teliti, sehingga sampah bungkus alat tes cepat antigen itu mengotori laut.

"Sebelumnya saya minta maaf kepada semuanya. Soalnya kami sendiri mungkin ya, kurang teliti, jadi ya kami mohon maaf. Sebenarnya ini ada tahapannya, kalau yang limbah medisnya itu dibawa ke PT-nya (perusahaan), terus kalau yang nonmedisnya dibakar," kata Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com