LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Ada penampakan berbeda ketika melewati Jalan Pariwisata Kuta Mandalika saat musim hujan.
Terlihat sejumlah perempuan didominasi anak-anak berjejer sepanjang jalan dengan jarak 10 meter. Anak-anak perempuan tersebut sedang menjual jamur bulan.
Jamur bulan memang biasa muncul setiap musim hujan di wilayah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Para anak-anak sepanjang jalan dari arah Desa Rembita menuju Kuta Mandalika nampak menjajakan dagangan jamur bulan dengan wadah plastik.
Biasanya, dalam satu wadah berisi sekitar setengah kilogram hingga satu kilogram jamur bulan. Harga jamur bulan itu bervariasi, tergantung jumlah dan kualitasnya.
"Kita jual Rp 20.000 sampai Rp 40.000, kalau isinya macam-macam, ada yang setengah kilo, sekilo ada," kata salah satu anak penjual jamur, Miana (13), di pinggir Jalan Pariwisata Kuta Mandalika, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Singkong Sibawaeh dan Lahan Sirkuit Mandalika yang Masih Bersengketa
Miana merupakan siswa kelas VIII di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Miana mengaku mencari sendiri jamur bulan itu di sawah. Ia biasa keluar mencari jamur sebelum berangkat ke sekolah.
"Kalau untuk jamur kita pergi cari sendiri di sawah-sawah, kita pergi subuh-subuh kadang pergi sendiri, kadang juga ditemani ayah," kata Miana.
Biasanya, Miana mendapat uang Rp 100.000 hingga Rp 150.000 setiap hari dari berjualan jamur.
Siswa SMP itu mengaku senang mencari jamur.
"Saya hobi juga cari jamur, untuk untung setiap hari kadang Rp 100.000, Rp 150.000, pasti ada yang beli, pengendara-pengendara yang lewat jalan di sini," kata Miana.