SEMARANG, KOMPAS.com - Perayaan tahun baru Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada tahun ini kembali digelar secara sederhana.
Lantaran masih pandemi, perayaan tahun baru China ini digelar dengan pembatasan.
Pantauan Kompas.com di Kelenteng Tay Kak Sie, para pengurus sibuk menyiapkan pelaksanaan sembahyang umat untuk pergantian tahun baru yang akan digelar pukul 00.00 WIB.
Baca juga: Saat Libur Imlek, Ganjil Genap Akan Diberlakukan di Puncak Bogor
Bermacam sesajian untuk para dewa beserta lilin-lilin berukuran besar sebagian sudah mulai dinyalakan menjelang ritual sembahyang umat.
Di kelenteng yang terletak di Gang Lombok, Kelurahan Purwadinatan ini menerapkan aturan cukup ketat bagi umat.
Saat memasuki bangunan cagar budaya itu, tepatnya di samping kiri disediakan tempat untuk mencuci tangan.
Baca juga: Bakal Ada Rekayasa Lalu Lintas Saat Imlek di Solo
Para umat yang masuk area sembahyang juga diwajibkan memakai masker.
Pengurus Sekretariat Kelenteng Tay Kak Sie, Andre mengatakan ritual sembahyang menyambut pergantian tahun baru Imlek diterapkan dengan protokol kesehatan ketat.
"Prokes tetap ketat. Kita sediakan bilik disinfektan. Kita harapkan umat yang hadir pakai masker," kata Andre ditemui di Kelenteng Tay Kak Sie, Senin (31/1/2022).
"Kalau lebih dari itu kita tahan dulu untuk menunggu giliran. Karena kondisinya orang yang beribadah kan tidak berkumpul di satu titik jadi umatnya berpindah-pindah menyebar di tengah, di sisi kanan dan kiri," ujar Andre.
Sebelumnya, berbagai rangkaian perayaan menyambut tahun baru Imlek sudah dilaksanakan di kelenteng yang memiliki dewa terlengkap tersebut.
Baca juga: Ridwan Kamil Prediksi Peningkatan Aktivitas Masyarakat di Jabar Terjadi Saat Libur Imlek
Di antaranya seperti melaksanakan ritual mengantarkan dewa-dewi naik ke khayangan, membersihkan rupang dan menyiapkan sesajian.
"Ini menata sesajian karena untuk sembahyang nanti jam 12 malam menyambut pergantian tahun baru Imlek 2573 yang jatuh tahun macan air," ungkap Andre.
Menurutnya, tahun Macan Air merupakan simbol sosok hewan macan yang memiliki watak keras. Sedangkan air memiliki sifat dingin.
"Semoga di 2022 biarpun dengan berkeras kita bekerja tapi tetap berpikir dingin tidak emosi. Kita harus berusaha sebaik mungkin berusaha untuk lebih legawa," ungkapnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Prediksi Peningkatan Aktivitas Masyarakat di Jabar Terjadi Saat Libur Imlek
Selain itu, pihaknya berharap di tahun Macan Air ini pandemi bisa berakhir dan perekonomian kembali stabil sehingga acara bisa diselenggarakan.
"Pasar Semawis kan ditiadakan, segala kegiatan yang mengundang kerumunan massa, yang biasanya ada pertunjukan barongsai 2 tahun ini ditiadakan dulu. Kita ikuti anjuran pemerintah supaya kegiatan diadakan di dalam ruangan," jelasnya.
Biasanya, rangkaian acara Pasar Imlek Semawis akan diawali dengan Ketuk Pintu, yaitu doa bersama di Kelenteng Tay Kak Sie.
Acara dilanjutkan dengan doa keliling kelenteng di area Pecinan, antara lain, Kelenteng Tong Pek Bio, Ling Hok Bio, Tek Hay Bio, Sioe Hok Bio dan Hoo Ho Bio.
Sejak dua tahun ini Pasar Imlek Semawis ditiadakan karena masih pandemi.
Baca juga: Rayakan Imlek, Dokter Tionghoa Kulon Progo Bagi-bagi Kue Keranjang Saat Apel Pagi Puskesmas
Perayaan tahun baru Imlek ditandai dengan pemasangan 1.500 lampion di gerbang Kawasan Pecinan yang diresmikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) pada Minggu (30/1/2022) malam.
Menurut Hendi, lampion yang dipasang tersebut merupakan lambang optimisme.
“Lampion ini adalah tanda sinar, tanda sebuah optimisme kita untuk meraih kesuksesan di tahun baru 2573. Kalau buat Saya tambah satu, kotanya jadi keren dan wilayah Pecinan jadi tambah apik,” ujar Hendi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.