Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Solo yang Kebanjiran akibat Luapan Kali Jenes, Dirikan Tenda hingga Mengungsi ke Balai

Kompas.com - 22/01/2022, 11:13 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sejumlah warga di RT 001, RW 014 Kampung Totosari, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah sempat membuat tenda pengungsian karena rumah mereka sempat kebanjiran.

Hujan lebat yang mengguyur Solo pada Jumat (21/1/2022) siang hingga malam membuat sungai di sekitar Kampung Totosari meluap.

Akibatnya air sungai anak Kali Jenes tersebut meluap dan masuk ke rumah warga.

Baca juga: Kali Jenes Kota Solo Meluap, Pemukiman Warga Terendam Banjir Setinggi 1 Meter

Seorang warga Darsih (39) mengatakan air masuk ke rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB dengan ketinggian sekitar dada orang dewasa.

Volume air yang masuk ke rumahnya cukup tinggi karena rumahnya dekat di bibir sungai. Air baru surut sekitar pukul 21.00 WIB.

"Bersih-bersih sampai pukul 24.00 WIB. Sampai barang-barang saya naikkan. Bikin tenda biar aman kalau banjir lagi," kata Darsih ditemui di sela membersihkan rumah usai terendam banjir, Sabtu (22/1/2022).

Kodisi banjir mengenangi pemukiman warga di Pajang Kota SoloIstimewa/Relawan/ Kompas.com Kodisi banjir mengenangi pemukiman warga di Pajang Kota Solo

Tenda tersebut dia dirikan di belakang rumahnya. Selain dipakai untuk tidur, tenda tersebut juga digunakan menyelamatkan barang-barang penting.

"Jadi tendanya pakai terpal. Tenda dipakai kalau mendadak banjir. Soalnya ini masih sering hujan jadi kita mengantisipasi yang penting tidak kehujanan dan tidak ada airnya (banjir)," ungkap dia.

Baca juga: 5 Kecamatan di Jember Dilanda Banjir, Warga Mengungsi ke Masjid

Bagi warga yang tidak punya tenda, mereka memilih untuk mengungsi ke tempat aman yang disiapkan pemerintah setempat di Balai Dono Warih Kampung Totosari.

Menurut Darsih banjir akibat luapan sungai yang berada di sekitar rumahnya tersebut bukan kali pertama. Pada tahun 2014, dan 2017 rumahnya pernah terkena banjir karena luapan sungai.

"Dulu pernah minta ditalud tapi sampai sekarang belum. Kalau banjir dan debit airnya naik sampai masuk ke rumah," terang dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com