Warga lainnya, Tuti (49) mengatakan air luapan sungai masuk ke permukiman warga Kampung Totosari mulai siang hari.
Menurut dia ketinggian air yang masuk ke rumah warga bervariasi mulai dari sekitar 50 sentimeter hingga satu meter.
"Kalau yang dekat bibir sungai itu bisa sampai sedada orang dewasa," ungkap Tuti.
Baca juga: Pakar Psikologi Politik Solo Sebut Puan dan Ganjar Bisa Pecah Kongsi saat Pilpres 2024
Tuti menerangkan banjir akibat luapan sungai di Kampung Totosari bukan kali pertama. Setiap musim hujan volume air sungai meningkat.
Kampung Totosari RT 001 sering menjadi langganan banjir karena wilayahnya diapit dua anak sungai Jenes, yakni berada di bagian selatan dan utara.
Setiap hujan lebat debit air kedua sungai tersebut meningkat. Karena tidak kuat menahan debit air sehingga meluap masuk ke permukiman warga sekitar.
"Tidak hujan saja kalau dapat kiriman dari Boyolali pasti air sungai di sini meluap masuk ke rumah warga," kata dia.
Baca juga: Gibran Rasakan KIPI Usai Vaksin Booster: Semalaman Pegal, Tetap Rapat
Banjir akibat luapan sungai juga dialami warga Kelurahan Tipes, Kecamatan Laweyan.
Salah satunya warga bernama Rita (34). Warga RT 003, RW 015 ini sampai mengungsi karena air masuk ke rumahnya cukup tinggi.
"Air masuk sebelum Maghrib sampai malam. Saya dan keluarga mengungsi ke rumah tetangga yang datarannya lebih tinggi," terang dia.