Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Warga Korban Gempa di Pandeglang, Wapres Tawarkan Relokasi

Kompas.com - 20/01/2022, 13:14 WIB
Acep Nazmudin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengunjungi lokasi terdampak gempa di Kampung Cibeulah, Desa Munjul, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Kamis (20/1/2022).

Ma'ruf bersama rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB.

Sebelumnya, Ma'ruf bertolak dari Jakarta ke Munjul menggunakan helikopter.

Baca juga: Korban Gempa Pandeglang Minta Bantuan Perbaikan Rumah, Apa Tanggapan Pusat?

Saat berad di Kampung Cibeulah, Ma'ruf mengunjungi dua rumah korban terdampak gempa milik warga bernama Ine dan Hendri.

Ma'ruf berinteraksi dengan warga dan menyerahkan bantuan paket sembako.

Kepada warga, Ma'ruf sempat menanyakan, apakah warga mau direlokasi ke tempat yang jauh lebih aman.

"Andai kata direlokasi (ke lokasi) yang tidak jauh dari sini, mereka kayaknya enggak keberatan," kata Ma'ruf kepada wartawan saat konferensi pers di sela-sela kunjungan, Kamis.

Baca juga: Update Dampak Gempa Banten M 6,6: 3.078 Rumah Rusak, Terbanyak di Pandeglang

Dia mengatakan, pemerintah sedang memikirkan opsi untuk merelokasi warga yang terdampak gempa.

Ini dilakukan, karena kawasan di Munjul termasuk dalam zona merah bencana.

"Sekarang sedang dipikirkan apa sebaiknya dilakukan relokasi supaya tidak terus-menerus terjadi. Dari beberapa pertanyaan tadi, masyarakat tidak keberatan," kata dia.

Warga yang terdampak gempa, sementara ini tinggal di tenda darurat yang dibangun oleh Kementerian Sosial.

Ada dua rumah yang rusak berat di Kampung Cibeulah.

Ma'ruf mengatakan, pemerintah tidak tinggal diam pascagempa dan berjanji akan memperbaiki rumah dan bangunan lain yang rusak.

"Saya kira pemerintah terus memantau dan memperhatikan masalah. Mensos, BNPB akan terus di lapangan memantau keadaan, termasuk fasilitas umum pendidikan dan kesehatan akan diperbaiki," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com