PALEMBANG, KOMPAS.com - Operasi pemisahan bayi kembar siam yang memiliki dua kepala dan satu tubuh di Palembang, Sumatera Selatan, sulit dilakukan.
Dokter Abraham Martadiansyah mengatakan, sulitnya operasi pemisahan tersebut karena bayi itu hanya memiliki satu jantung dan satu tubuh.
Sementara itu, organ lainnya seperti ginjal dan sebagainya ada dua.
Baca juga: Bayi dengan Satu Tubuh dan Dua Kepala Lahir di Palembang
"Dipisahkan dengan satu jantung tidak dimungkinkan, jalan satu-satunya diobservasi dilihat bayi ini mampu hidup atau tidak," kata Abraham yang melakukan operasi sesar bayi dari pasangan ER (26) dan AK (25).
Menurut Abraham, operasi sesar bayi kembar siam dengan kondisi dua kepala ini sudah sering dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang.
Terakhir pada 2021, ada empat bayi kembar siam yang mengalami hal serupa dan menjalani operasi sesar untuk dilahirkan.
Baca juga: Demi Penuhi Biaya Nikah, Pemuda Ini Nekat Antarkan Sabu ke Palembang, Tergiur Upah Rp 10 Juta
"Untuk tahun ini baru pertama. Kalau tahun kemarin sudah empat kali," ujarnya.
Abraham menjelaskan, bayi kembar siam pasangan ER dan AK itu sudah terdiagnosis saat usia kandungan masuk 16 minggu. Dari hasil pemeriksaan, bayi itu memiliki dua kepala, dua kaki, dan dua tangan.
Namun, kondisi tulang belakang bayi itu menyatu sampai setinggi dada.
Pada usia kandungan 38 minggu, menurut Abraham, tim dokter akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi sesar terhadap AK.
"Kondisi ibunya baik, hanya saja operasinya tadi dilakukan melintang, irisan di dinding rahim juga ke arah atas karena kondisi bayi tersebut. Bayi itu sekarang kondisinya stabil, tapi dirawat intensif. Ibunya dirawat seperti biasa, tapi untuk bayinya akan dilakukan penilaian apakah dengan organ tersebut mampu bertahan atau tidak," jelasnya.