Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo Jadi Kota Pertama di Indonesia untuk Uji Coba Bus Ramah Difabel

Kompas.com - 12/01/2022, 19:57 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Solo menjadi kota pertama di Indonesia sebagai tempat uji coba operasional prototipe bus low deck berkonsep medium monocoque untuk layanan difabel.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Hari Prihatno mengatakan, sebuah kehormatan bagi Solo karena ditunjuk sebagai kota pertama dalam operasionalisasi bus rangkitan karoseri Adi Putro tersebut.

"Solo menjadi kehormatan untuk uji coba," kata Hari dikonfirmasi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Warung Kuliner Difabel, Kemandirian Difabel Tegal dalam Berjuang Cari Nafkah

Bus ramah difabel ini beroperasi di koridor 1 Batik Solo Trans.

Uji coba bus ini akan berlangsung selama satu bulan dan telah dimulai pada Selasa (11/1/2022).

Rencananya bus ramah difabel ini akan dioperasionalkan di enam koridor masing-masing ada satu atau dua armada.

"Karena kedepan diharapkan ini menjadi salah satu atau ataupun beberapa bus yang akan disediakan di setiap koridor. Bisa satu, bisa dua khusus untuk difabel," terang dia.

"Kita kan ada enam koridor masing-masing kalau memungkinkan kita minta ke Menhub untuk diberikan dua, dua. Atau misalnya koridor empat satu yang ramai itu dua seperti itu konsepnya," sambung Hari.

Baca juga: Tukang Batu di Klaten Terima Ganti Rugi Tol Solo-Yogyakarta Rp 3,2 Miliar

Menurut Hari, bus low deck ini tergolong angkutan umum massal yang sangat nyaman. Terlebih bagi penumpang yang berkebutuhan khusus.

Sebab, bus low deck memiliki kapasitas 15 tempat duduk tersebut didesain khusus untuk penumpang berkebutuhan khusus.

"Kita berharap sekali lagi ini menjadi prototipe yang baku untuk dipakai untuk teman-teman difabel dan angkutan umum massal yang mungkin bisa disukai oleh masyarakat," terangnya.

 

Kepala Dinas Perhubungan Solo Hari Prihatno.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Kepala Dinas Perhubungan Solo Hari Prihatno.
Hari menambahkan operasional bus ramah difabel ini menyesuaikan dengan jadwal perjalanan BST yakni mulai pagi hingga malam.

Selama satu bulan uji coba penumpang bus ramah difabel tidak dipungut biaya alias gratis.

"Operasionalnya sama seperti BST. Jadi sekali lagi bus itu baru untuk uji coba karena baru prototipe yang dibuat Adi Putro, kebetulan Solo dijadikan tempat untuk uji coba itu. Dan kita beruntung karena Solo sudah dianggap kota ramah difabel," ungkap Hari.

Baca juga: Mobil Listrik Wisata Solo Bakal Buatkan Marka Khusus, Kadishub: Sebagai Pengaman

Terpisah, Ketua Tim Advokasi Difabel Solo, Sri Sudarti, mengatakan berdasarkan laporan hasil uji coba interior bus low deck secara keseluruhan atau 80 persen mendekati sempurna untuk difabel.

"Ada sedikit koreksi di bagian pleseran supaya tidak begitu njeglek untuk kursi roda," katanya.

Kemudian kapasitas kursi roda sementara baru ada satu, tapi fleksibel ketika tidak digunakan untuk kursi roda bisa dipakai untuk kursi biasa.

"Kami tidak mengusulkan untuk ditambah satu atau dua lagi, tapi yang fleksibel. Pada saat tidak dipakai untuk kursi roda, bisa dipakai untuk kursi biasa," ungkap dia.

Baca juga: Mengenal Rambu Solo, Upacara Pemakaman Adat Toraja, dari Prosesi hingga Biaya

Pihaknya juga meminta agar volume suara untuk informasi pemberhentian atau halte bagi disabilitas tuna netra sedikit dibesarkan sehingga bisa lebih terdengar.

"Running text untuk teman tuli sudah ada. Sekat atau cagak atau partisi nanti akan dilepas supaya lebih longgar untuk mobilitas kursi roda," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Regional
Jadi Penyusun Ulang Buku “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil”, Mba Ita: Komitmen untuk Tangani Stunting

Jadi Penyusun Ulang Buku “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil”, Mba Ita: Komitmen untuk Tangani Stunting

Regional
Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Regional
Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Regional
Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

Regional
Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com