Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawah Gunung Karangetang Terus Keluarkan Lava, Ini Sebabnya

Kompas.com - 10/01/2022, 23:01 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com- Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terus mengeluarkan sinar api.

Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang mencatat, aktivitas munculnya sinar api dari kawah gunung sudah berlangsung sejak Desember 2021 hingga minggu kedua Januari 2022.

Gunung Karangetang memiliki dua puncak kawah, yakni kawah selatan dan utara. Sinar api terus muncul dari kawah utara.

"Terus munculnya sinar api, itu karena dapur magma Gunung Karangetang dangkal. Apalagi saluran dari dapur magma itu lancar-lancar, ditambah ada saluran tembus sampai di atas puncak kawah," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudi Tatipang, saat dikonfirmasi, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Sinar Api dan Asap Kembali Muncul dari Kawah Gunung Karangetang

Yudi pun menjelaskan proses hingga munculnya sinar api di puncak kawah utara Karangetang.

"Dari puncak kawah itu ada lubang. Ketika magma naik dan kemudian menutupi lubang kawah yang disebut kubah lava. Prosesnya itu tumbuh dan mengeras. Dari dasar kubah lava ada baranya, saat ada asap naik ke atas maka akan terpantul sinar api," jelas Yudi.

Yudi menyebutkan, secara visual aktivitas munculnya sinar api dari kawah gunung sudah berlangsung sejak Desember 2021.

"Sinar api terlihat sejak Desember hingga awal Januari 2022 ini. Itu berlaku di kawah utara," sebutnya.

Baca juga: Kawah Utara Gunung Karangetang Mengeluarkan Sinar Api, Warga Diminta Waspada

Berdasarkan periode pengamatan, pada Minggu (9/1/2022) dari pukul 00.00-24.00 Wita, kawah selatan (utama) terlihat teramati asap berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.

"Sedangkan kawah utara teramati asap putih tebal lebih kurang 75 meter. Sinar api lebih kurang 10 meter. Hembusan asap kelabu tebal lebih kurang 200 meter," sebut Yudi.

"Hingga kini aktivitas Gunung Karangetang berada pada level II (waspada)," tambahnya.

 

Ia mengimbau masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diminta tidak mendekati atau beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 1,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan).

Larangan beraktivitas juga berlaku di area perluasan sektoral ke arah barat sejauh 2, 5 kilometer serta sepanjang Kali Malebuhe.

Baca juga: Lereng Gunung Karangetang Diguyur Hujan, Banjir Lahar Terjadi di Kali Batuawang

Warga pun diimbau mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya.

"Karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya," tuturnya.

Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com