Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siswa Ikuti Belajar Tatap Muka di Gresik: Kalau Tidak Paham Bisa Langsung Tanya Guru...

Kompas.com - 04/01/2022, 19:52 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kabupaten Gresik merupakan salah satu dari 24 kabupaten dan kota di Jawa Timur yang menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Para siswa terlihat sangat antusias kembali ke sekolah. Hal ini terlihat di dua sekolah di Gresik, yakni SMA Negeri 1 Cerme dan SMK Negeri 1 Cerme.

Siswa kedua sekolah itu terlihat bersemangat mengikuti belajar tatap muka yang digelar mulai Senin (3/1/2022).

Salah seorang siswa SMA Negeri 1 Cerme, Sabita Alif Rahmanada mengaku, sudah menanti belajar tatap muka digelar di sekolah. Perempuan berusia 17 tahun itu kini duduk di bangku kelas 12 IPS.

Ia merasa, belajar tatap muka lebih efektif ketimbang pembelajaran daring yang lebih banyak dilakukan selama pandemi Covid-19.

"Kalau saya pribadi, lebih senang dengan pembelajaran tatap muka ketimbang daring. Sebab pada saat pembelajaran daring yang kemarin, saya sempat menemui beberapa kendala," ujar Sabita saat ditemui di SMA Negeri 1 Cerme, Selasa (4/1/2022).

Sabit menjelaskan, kendala yang dialaminya seperti sinyal internet yang jelek saat belajar daring digelar. Hal ini membuatnya merasa belajar daring kurang efektif.

Terlebih, Sabita merupakan siswa kelas 12 yang dalam waktu dekat akan mengikuti ujian nasional.

Baca juga: Cuaca Buruk, Nelayan di Pulau Bawean Gresik Tewas Terseret Gelombang

"Lebih enak tatap muka, sebab ketika tidak paham atau kurang paham bisa langsung bertanya kepada guru yang bersangkutan," ucap Sabita.

Siswi SMA Negeri 1 Cerme lainnya, Dera Anggy Rahma Purnamadewi berharap belajar tatap muka 100 persen yang digelar sesuai surat keputusan bersama empat menteri ini bisa berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.

Menurutnya, siswa kelas 12 sangat membutuhkan belajar tatap muka untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian kelulusan sekolah.

"Tidak tahu kalau siswa lain, tapi saya pribadi lebih senang tatap muka seperti ini. Semoga bisa lebih efektif, karena bisa bertemu langsung dengan guru, komunikasi dengan guru," kata Dera.

Namun, Dera merasa waktu belajar selama enam jam sehari di sekolah masih kurang efektif.

"Bagi saya waktu enam jam yang diberikan kurang efektif, sebab kalau bisa lebih dari itu. Apalagi bagi saya yang kelas 12, butuh banyak bantuan dari guru sebagai pembimbing," tutur Dera.

Sementara itu, Plt Kepala SMA Negeri 1 Cerme Ainur Rofiq mengatakan, belajar tatap muka digelar sesuai aturan yang tertuang dalam SKB empat menteri. Belajar tatap muka digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Sesuai aturan, kami tidak buka kantin sekolah, dengan siswa disarankan untuk membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Selain itu, guru dan siswa di sini juga sudah divaksin dua kali (dosis kedua)," kata Rofiq.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com