Perbaikan sementara
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar Prasetyo mengatakan, pihaknya akan memperbaiki jalan, tetapi hanya bersifat tanggap darurat saja.
"Kami akan lakukan penambalan dan pemadatan. Jadi ini sifatnya hanya tanggap darurat, sementara," ujarnya.
Prasetyo mengakui jalan akan rusak lagi setelah dilakukan perbaikan karena sejumlah faktor, yaitu musim hujan dan beban berat dari kendaraan besar yang melintas.
Menurutnya, jalan sejauh sekitar tujuh kilometer menuju pabrik PT RMI memang masih tergolong jalan kelas III yang seharusnya tidak boleh dilalui kendaraan besar.
PT RMI pun akan ikut membantu melakukan perbaikan jalan bersama Dinas PUPR.
Aksi serupa memang sudah beberapa kali dilakukan warga termasuk warga desa lain yang wilayahnya terlewati akses jalan menuju pabrik gula milik PT RMI.
Kepada Kompas.com beberapa waktu lalu, Kepala Industrial Relationship PT RMI, Amri, mengatakan bahwa selama ini pihaknya selalu berusaha merespons cepat keluhan warga.
PT RMI sudah berulang kali melakukan perbaikan jalan yang rusak di jalur menuju pabrik.
Baca juga: Pelemparan Narkoba ke Lapas Blitar Kembali Terjadi, Kali ini Pil Koplo
Pada prinsipnya, PT RMI akan berusaha mengalokasikan anggaran melalui pos coroporate social responsibility (CSR) sesuai kemampuan untuk memperbaiki jalan yang rusak.
PT RMI juga mengalokasikan dana cukup besar untuk perbaikan jalan pada tahun anggaran 2022.
"Kalau tidak ada halangan, tahun depan (2022) akan kami alokasikan anggaran CSR yang lebih besar untuk perbaikan jalan itu," ujar Amri.
Amri mengakui banyak kendaraan besar dengan muatan berat yang harus melintas di jalur tersebut meskipun golongan jalan itu hanya III-C.
Menurutnya, hal itu tidak bisa dihindari karena penggunaan kendaraan besar merupakan keharusan dalam efisiensi biaya.
"Kami pabrik besar. Otomatis kendaraan besar dari distributor yang mengambil gula pasir digunakan karena lebih efisien," ujarnya.
Amri juga membenarkan banyaknya kendaraan dump truck yang rutin melintas di jalur itu untuk mengantarkan batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar mesin-mesin penggilingan tebu di pabrik PT RMI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.