Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Transmusi Setop Beroperasi karena Tak Disubsidi, Ini Penjelasan Wali Kota Palembang

Kompas.com - 04/01/2022, 17:57 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 30 unit bus Transmusi Palembang berhenti beroperasi sejak Sabtu (1/1/2022) lantaran pemerintah Kota Palembang tak lagi memberikan subsidi.

Akibatnya, 141 pegawati Trans Musi pun terpaksa di rumahkan oleh PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) selaku pengelola bus Transmusi.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, mereka tak lagi memberikan subsidi kepada Transmusi lantaran selama ini ada dua bus angkutan massal yang beroperasi, yakni Teman Bus dan Transmusi.

Baca juga: Bus Transmusi Palembang Setop Beroperasi, 60 Karyawan Diputus Kontrak

Teman Bus merupakan armada angkutan massal yang disiapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dikelola oleh PT Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) yang menyediakan tiket untuk penumpang secara gratis sejak 2 Juni 2020 lalu.

Sedangkan Transmusi dikelola oleh SP2J dengan operasionalnya disubsidi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.

Baca juga: Jadi Korban Pembunuhan, Pasutri di Sumsel Ditemukan Tewas dalam Kondisi Mengenaskan

“Karena tidak boleh double anggaran, maka ke depan kita berencana untuk menyatukan (merger) Transmusi ini dengan TMPJ. Sekarang sedang proses administrasi, pusat sudah setuju bahkan akan ditambah koridor lagi untuk melayani masyarakat," kata Harnojoyo kepada wartawan, Selasa (4/1/2021).

Harno mengungkapkan, mereka tak lagi dapat memberikan subsidi kepada Transmusi karena terkendala proses administrasi merger yang kini sedang berlangsung.

Namun, setelah proses administrasi selesai, seluruh karyawan dari Transmusi akan diberdayakan untuk Teman Bus.

"Yang dirumahkan kita berdayakan lagi, sebab kalau ada tambahan koridor lagi siapa yang akan menjalankan. Jadi nanti kita berdayakan lagi,"ujarnya.

Dalam proses merger tersebut, PT TMPJ nantinya akan menjadi anak perusahaan dari SP2J.

Namun, untuk subsidi biaya operasional saat ini masih dalam tahap pembahasan.

"Kalau pemerintah pusat yang anggarakan kita berterima kasih, karena kan tidak boleh double anggaran. Outlet juga nanti akan ditambah, nantinya semua akan terintegrasi dengan Ligth Rail Transit (LRT)," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang Aprizal Hasyim, menambahkan, meskipun Transmusi tak lagi beroperasi, aktivitas transportasi umum di Palembang tak akan terganggu.

Sebab, masih banyak angkutan umum lain yang melewati rute tersebut.

Adapun Palembang sendiri memiliki tujuh koridor. Selama ini, Transmusi dan Teman Bus berbagi koridor dengan rute berbeda.

Untuk Teman Bus sendiri beroperasi di empat rute yakni Terminal Alang-Alang Lebar-Dempo, via Soekarno Hatta, Terminal Alang Alang Lebar-Talang Jambe via Asrama Haji, rute Asrama Haji-Sako via DLLAJ dan Terminal Jakabaring-Terminal Plaju via Tegal Binangun.

Sementara sisanya adalah rute yang dilalui oleh Transmusi yakni Kalidoni- Palembang Square, Pusri- Palembang Square dan Sako-Palembang Square.

"Ke depan akan ada perutean ulang (re-routing) untuk merampingkan rute yang berdempetan dengan jalur kereta api ringan (light rail transit/LRT) dari yang semula tujuh rute menjadi hanya lima rute saja," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, PT SP2J menghentikan seluruh operasional bus Transmusi lantaran tak lagi mendapatkan subsidi dari Pemkot Palembang.

Direktur Utama SP2J, Ahmad Nopan mengatakan, operasional bus Transmusi sudah tak lagi mengangkut penumpang sebagai transportasi umum sejak 1 Januari 2022.

Menurut Nopan, semula SP2J mengajukan subsidi sebesar Rp 17 miliar kepada Pemkot Palembang untuk biaya operasional Transmusi.

Namun, setelah dievaluasi, anggaran itu hanya disetujui Komisi II DPRD Palembang senilai Rp 12 miliar.

Akan tetapi, ternyata anggaran tersebut tidak dianggarkan Dinas Perhubungan Kota Palembang.

"Operasional terpaksa kita setop karena tahun ini tak dapat subsidi," kata Nopan, Senin (3/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com