Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Akurat Prakiraan Cuaca BMKG?

Kompas.com - 04/01/2022, 16:02 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan, keakuratan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ramai diperbincangan.

Bahkan, BMKG sampai mengeluarkan rilis tentang keakuratan prakiraan cuaca. BMKG mengatakan tingkat akurasi data mencapai 80 -85 persen

Keakuratan prakiraan cuaca BMKG diperdebatkan lantaran munculnya ketidakpercayaan masyarakat.

Lalu seberapa akurat prakiraan cuaca BMKG?

Dalam tulisan Perbandingan Metode dan Penyajian Prediksi Cuaca di Jepang dan Indonesia oleh Erma Yulihastin, Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim, LAPAN Bandung, dia membandingkan prakiraan cuaca di Jepang dan Indonesia yang dibuat BMKG.

Disebutkan bahwa Jepang mampu memperkirakan cuaca mencekati kualitas sempurna hingga tujuh hari kedepan.

Sebagai contoh, Japan Meteorological Agency (JMA), agensi prakiraan cuaca di Jepang memperkirakan cuaca esok lusa di Hirosaki akan mengalami suhu terendah di pagi hari sebesar -2 derajat celsius. Suhu rata-rata 5 derajat celsius dalam kondisi satu hari berawan dan salju.

Erma menyebutkan prediksi cuaca yang dikeluarkan JMA sangat akurat untuk skala kota sampai tujuh hari ke depan.

JMA juga mengeluarkan prediksi cuaca selama tiga jam ke depan untuk memperbaharui prakiraan cuaca.

Selain menjelaskan tentang keadan cuaca, seperti hujan, cerah, mendung dan sebagainya, JMA juga mengeluarkan data secara kuantitatif.

Data tersebut berupa besaran suhu rata-rata, suhu terendah dan tertinggi, kecepatan angin, dan presentase peluang terjadinya hujan.

Bagaimana Dengan BMKG?

Dalam prakiraan cuaca nasional, BMKG mengeluarkan informasi berupa keadaan cuaca (hujan, berawan, cerah, dan sebagainya).

Prakiraan cuaca itu ditambah rentang suhu terendah dan tertinggi.

Bedanya dengan JMA, BMKG tidak mengeluarkan prediksi skala waktu tiga jam atau tujuh hari ke depan. Prediksi cuaca BMKG untuk hari ini dan besok.

Prakiraan cuaca lebih lengkap hanya untuk Jabodetabek. Disitu, BMKG hanya memberikan penjelasan pagi, siang atau malam. Tidak ada, penjelasan waktu cuaca terjadi.

Alat Prakiraan Cuaca

BMKG

BMKG membuat prakiraan cuaca berdasarkan pada data pengamatan permukaan yang tersebar di stasiun-stasiun dengan peralatan utama Automatic Weather Station (AWS).

Alat tersebut dilengkapi dengan alat penakar hujan, pengukur suhu, kecepatan angin, dan kelembapan serta beberpa berupa radar cuaca.

Informasi yang dihasilkan lebih bersifat kualitatif. Misalnya dengan, adanya informasi hujan ringan atau sedang tanpa menyebut intensitas hujan dalam milimeter.

Erma memeprkirakan, sepertinya, BMKG belum mengoptimalkan prediksi menggunakan modal cuaca numerik atau dinamik.

Dari data yang dihasilkan, BMKG mengeluarkan prakraan cuaca hujan. Kenyataannya, cuaca dalam kondisi cerah.

JMA

JMA dapat menghasilkan prakiraan cuaca mendekati sempurna hingga tujuh hari ke depan yang sangat kuat dalam aplikasi model cuaca.

Mereka menggunakan model teknik asimilasi data, yaitu motode terbaru meningkatkan akurasi hasil model.

Asimilasi data dilakukan dengan cara menggabungkan antara data pengamatan stasiun (AWS), radar, radiosonde (balon yang diluncurkan ke atmosfer), satelit, Global Positioning System (GPS) dan lain sebagainya.

Data hasil pengamatan itu dimasukkan ke dalam model dengan menggunakan teknik asimilasi data untuk memprediksikan cuaca setiap tiga jam dan harian hingga tujuh hari ke depan.

Sumber: majalah.lapan.go.id dan https://nasional.kompas.com/read/2020/01/03/15430611/minta-publik-percayai-prakiraan-cuaca-bmkg-akurasi-kami-sampai-85-persen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com