Salin Artikel

Seberapa Akurat Prakiraan Cuaca BMKG?

KOMPAS.com - Belakangan, keakuratan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ramai diperbincangan.

Bahkan, BMKG sampai mengeluarkan rilis tentang keakuratan prakiraan cuaca. BMKG mengatakan tingkat akurasi data mencapai 80 -85 persen

Keakuratan prakiraan cuaca BMKG diperdebatkan lantaran munculnya ketidakpercayaan masyarakat.

Lalu seberapa akurat prakiraan cuaca BMKG?

Dalam tulisan Perbandingan Metode dan Penyajian Prediksi Cuaca di Jepang dan Indonesia oleh Erma Yulihastin, Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim, LAPAN Bandung, dia membandingkan prakiraan cuaca di Jepang dan Indonesia yang dibuat BMKG.

Disebutkan bahwa Jepang mampu memperkirakan cuaca mencekati kualitas sempurna hingga tujuh hari kedepan.

Sebagai contoh, Japan Meteorological Agency (JMA), agensi prakiraan cuaca di Jepang memperkirakan cuaca esok lusa di Hirosaki akan mengalami suhu terendah di pagi hari sebesar -2 derajat celsius. Suhu rata-rata 5 derajat celsius dalam kondisi satu hari berawan dan salju.

Erma menyebutkan prediksi cuaca yang dikeluarkan JMA sangat akurat untuk skala kota sampai tujuh hari ke depan.

JMA juga mengeluarkan prediksi cuaca selama tiga jam ke depan untuk memperbaharui prakiraan cuaca.

Selain menjelaskan tentang keadan cuaca, seperti hujan, cerah, mendung dan sebagainya, JMA juga mengeluarkan data secara kuantitatif.

Data tersebut berupa besaran suhu rata-rata, suhu terendah dan tertinggi, kecepatan angin, dan presentase peluang terjadinya hujan.

Bagaimana Dengan BMKG?

Dalam prakiraan cuaca nasional, BMKG mengeluarkan informasi berupa keadaan cuaca (hujan, berawan, cerah, dan sebagainya).

Prakiraan cuaca itu ditambah rentang suhu terendah dan tertinggi.

Bedanya dengan JMA, BMKG tidak mengeluarkan prediksi skala waktu tiga jam atau tujuh hari ke depan. Prediksi cuaca BMKG untuk hari ini dan besok.

Prakiraan cuaca lebih lengkap hanya untuk Jabodetabek. Disitu, BMKG hanya memberikan penjelasan pagi, siang atau malam. Tidak ada, penjelasan waktu cuaca terjadi.

Alat Prakiraan Cuaca

BMKG

BMKG membuat prakiraan cuaca berdasarkan pada data pengamatan permukaan yang tersebar di stasiun-stasiun dengan peralatan utama Automatic Weather Station (AWS).

Alat tersebut dilengkapi dengan alat penakar hujan, pengukur suhu, kecepatan angin, dan kelembapan serta beberpa berupa radar cuaca.

Informasi yang dihasilkan lebih bersifat kualitatif. Misalnya dengan, adanya informasi hujan ringan atau sedang tanpa menyebut intensitas hujan dalam milimeter.

Erma memeprkirakan, sepertinya, BMKG belum mengoptimalkan prediksi menggunakan modal cuaca numerik atau dinamik.

Dari data yang dihasilkan, BMKG mengeluarkan prakraan cuaca hujan. Kenyataannya, cuaca dalam kondisi cerah.

JMA

JMA dapat menghasilkan prakiraan cuaca mendekati sempurna hingga tujuh hari ke depan yang sangat kuat dalam aplikasi model cuaca.

Mereka menggunakan model teknik asimilasi data, yaitu motode terbaru meningkatkan akurasi hasil model.

Asimilasi data dilakukan dengan cara menggabungkan antara data pengamatan stasiun (AWS), radar, radiosonde (balon yang diluncurkan ke atmosfer), satelit, Global Positioning System (GPS) dan lain sebagainya.

Data hasil pengamatan itu dimasukkan ke dalam model dengan menggunakan teknik asimilasi data untuk memprediksikan cuaca setiap tiga jam dan harian hingga tujuh hari ke depan.

Sumber: majalah.lapan.go.id dan https://nasional.kompas.com/read/2020/01/03/15430611/minta-publik-percayai-prakiraan-cuaca-bmkg-akurasi-kami-sampai-85-persen

https://regional.kompas.com/read/2022/01/04/160235678/seberapa-akurat-prakiraan-cuaca-bmkg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke