Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri "Kapal Hantu" di Perairan Muntok Babel, Awak dan Pemiliknya Belum Diketahui

Kompas.com - 30/12/2021, 16:32 WIB
Heru Dahnur ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Keberadaan awak maupun pemilik dari "kapal hantu" atau kapal tanpa nama di perairan Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, masih misteri.

Kapal cepat tersebut dicegat dan diberondong tembakan dari helikopter karena diduga membawa paket narkoba pada 5 Juni 2021.

Direktur Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Donny Adityawarman mengatakan, awak kapal diduga bersembunyi di pulau-pulau terluar sehingga sulit ditangkap

"Sampai saat ini kami terus berkoordinasi khususnya dengan Polda Kepulauan Riau. Karena diduga asalnya dari daerah Batam," ujar Donny saat rilis akhir tahun di Mapolda Bangka Belitung, Kamis (30/12/2021).

Donny menuturkan, kondisi geografis dengan banyak pulau menjadi kendala dalam menemukan awak kapal tersebut.

Baca juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Belitung Belum Bisa Dilaksanakan, Ini Alasannya

Imbasnya, pemilik dan latar belakang keberadaan kapal tersebut menjadi sulit untuk ditelusuri.

"Dugaan memang kapal ini membawa narkoba, jadi kami juga berkoordinasi dengan Direktorat Narkoba untuk menelusurinya," ujar Donny di hadapan Kapolda Bangka Belitung, Irjen Yan Sultra.

Kapal cepat dengan lima mesin tempel diamankan polisi setelah terjebak di hutan bakau di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.

Kapal dicegat dan diberondong tembakan dari helikopter saat melintas di perairan Muntok, Bangka Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com